Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
YAHYA Sinwar, kepala kelompok perlawanan Palestina, Hamas, menyatakan adanya "peluang nyata untuk membuat kemajuan" dalam pertukaran tahanan dengan Israel.
Setelah pertemuan dengan kepala intelijen Mesir Abbas Kamel di Gaza, pada Senin (31/5), Sinwar mengatakan Hamas siap untuk terlibat dalam pembicaraan serius untuk mencapai pertukaran tersebut.
Pada April 2016, Hamas mengatakan telah menangkap empat tentara Israel. Mereka menyembunyikan identitas mereka kecuali Oron Shaul, seorang tentara Israel yang hilang sejak serangan Israel pada 2014 di Gaza.
Kamel tiba di Jalur Gaza pada Senin pagi untuk melakukan pembicaraan dengan para pemimpin Hamas mengenai gencatan senjata baru-baru ini dengan Israel, rekonstruksi Gaza, dan pertukaran tahanan.
Baca juga: Warga Gaza Ambil Risiko Beri Makan Anjing saat Diserang Israel
Menurut Khalil al-Hayya, wakil pemimpin Hamas di Gaza, pembicaraan dengan Kamel membahas tentang membangun kemitraan strategis dengan Mesir.
Al-Hayya menekankan bahwa kelompoknya dengan tegas menolak menghubungkan masalah pertukaran tahanan dengan masalah apa pun yang terkait dengan gencatan senjata dan rekonstruksi Gaza.
Pada Minggu (30/5), Kamel bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk membahas gencatan senjata dan rekonstruksi Gaza di wilayah Palestina.
Kunjungan itu dilakukan ketika Menteri Luar Negeri Israel Gabi Ashkenazi mengunjungi Kairo untuk melakukan pembicaraan dengan para pejabat Mesir.
Gencatan senjata yang ditengahi Mesir yang mulai berlaku pada dini hari tanggal 21 Mei telah mengakhiri pemboman Israel selama 11 hari di Jalur Gaza.
Serangan Israel di Gaza dan Tepi Barat menewaskan sedikitnya 289 orang, termasuk perempuan dan anak-anak, dan meninggalkan jejak kehancuran. Pusat kesehatan dan kantor media serta sekolah termasuk di antara bangunan yang menjadi sasaran serangan.(Ant/OL-4)
RATUSAN mantan pejabat tinggi keamanan Israel menyerukan kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menggunakan pengaruhnya menekan pemerintah Israel.
Warga Palestina yang kelaparan harus mempertaruhkan nyawa demi mendapatkan bantuan melalui jalur terbatas yang dikendalikan.
Puluhan ribu warga Israel turun ke jalan di Tel Aviv pada Minggu waktu setempat menuntut pemerintah segera mengamankan pembebasan para sandera yang tersisa.
KELOMPOK bersenjata Palestina, Hamas menyatakan hanya akan mengizinkan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) memberikan bantuan kepada para sandera Israel.
PM Israel Netanyahu minta bantuan Palang Merah untuk sandera Gaza usai video kondisi memprihatinkan beredar.
Video tawanan Israel yang kurus dan lemah di Gaza memicu kecaman global. Negara Barat menuntut pembebasan segera.
Israel menganggap perlucutan senjata Hamas sebagai salah satu dari beberapa syarat utama bagi kesepakatan apa pun untuk mengakhiri konflik.
Hamas menegaskan tidak akan menyerahkan senjata, kecuali terbentuk negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
Menlu AS Marco Rubio mengkritik langkah beberapa negara Barat yang akan mengakui Palestina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved