Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Indonesia Desak PBB Lindungi Warga Palestina

Basuki Eka Purnama
21/5/2021 05:19
Indonesia Desak PBB Lindungi Warga Palestina
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi(Youtube MoFA Indonesia)

MENTERI Luar Negeri RI Retno Marsudi menyoroti pentingnya peran PBB untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan rakyat Palestina di tengah serangan yang sedang dilancarkan Israel ke Gaza.

Berbicara di hadapan Majelis Umum PBB, yang khusus membahas situasi Palestina dan Timur Tengah, Retno menyerukan diakhirinya kekerasan dan gencatan senjata segera untuk menyelamatkan nyawa orang-orang tidak bersalah, termasuk perempuan dan anak-anak.

"Hentikan kekerasan dan aksi militer untuk mencegah jatuhnya lebih banyak korban," seru Retno dalam pertemuan yang berlangsung di Markas
Besar PBB New York, Kamis (20/5), seperti dipantau melalui situs resmi PBB.

Baca juga: Israel dan Gerilyawan Palestina Sepakat Lakukan Gencatan Senjata

Guna memastikan gencatan senjata yang dapat bertahan lama, Indonesia menuntut Majelis Umum menyerukan pembentukan kehadiran internasional
di Al-Quds atau Jerusalem, yang akan memantau dan memastikan keselamatan rakyat Palestina di wilayah pendudukan, serta untuk melindungi status kompleks Al-Haram Al-Sharif yang merupakan tempat suci bagi tiga agama.

Kemudian, Menlu juga meminta Majelis Umum bersama badan PBB lainnya mendesak Israel agar membuka dan mengizinkan akses bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina, termasuk ke Gaza, yang dalam 10 hari terakhir menjadi sasaran serangan Israel.

"Tanggung jawab utama kita adalah menyelamatkan nyawa. Dan setiap menit yang kita habiskan di sini untuk berunding bisa berarti hilangnya
nyawa warga Palestina lainnya," tegas Retno.

Selanjutnya, Indonesia juga berharap PBB mengupayakan negosiasi multilateral yang kredibel untuk memajukan perdamaian yang adil dan komprehensif berdasarkan solusi dua negara dan parameter yang disepakati secara internasional.

Dalam hal ini, Menlu Retno mengajak komunitas internasional menghentikan upaya sistematis dari negara penjajah yang tidak menyisakan apapun untuk dinegosiasikan.

"Kita tidak boleh membiarkan bangsa Palestina kehilangan pilihannya dan menerima ketidakadilan sepanjang hidupnya. Oleh karena itu, ketidakadilan ini harus kita hentikan sekarang," kata dia.

Menyebut penjajahan sebagai masalah utama dalam konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina, Menlu RI menegaskan komitmennya untuk bersatu dalam upaya melawan semua tindakan ilegal Israel.

"Masyarakat internasional berutang kepada bangsa Palestina sebuah negara merdeka Palestina yang telah lama tertunda, untuk hidup berdampingan dan setara dengan kita semua," ungkap Retno.

Pendudukan dan agresi Israel yang terus berlangsung tidak hanya patut dikecam tetapi juga merupakan pelanggaran berat terhadap hukum internasional yang menuntut aksi kita bersama," lanjutnya.

Pertempuran antara Israel dan Hamas, faksi Palestina yang mengontrol wilayah Gaza, kembali meletus baru-baru ini.

Hamas melancarkan serangan roket setelah adanya bentrokan antara polisi Israel dengan jamaah di Masjid Al-Aqsa di Kerusalem, menyusul kasus pengadilan oleh pemukim Israel untuk mengusir warga Palestina dari lingkungan di Jerusalem Timur.

Permusuhan kali ini adalah yang paling serius antara Hamas dan Israel selama bertahun-tahun dan berbeda dari konflik Gaza sebelumnya. Hal itu telah memicu aksi kekerasan jalanan antara orang Yahudi dan Arab di kota-kota Israel.

Pejabat kesehatan di Gaza mengatakan 230 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak dan 39 perempuan, telah tewas dan lebih dari 1.700 orang luka-luka akibat serangan udara dan artileri Israel.

Sementara otoritas Israel melaporkan 12 korban tewas sebagai akibat dari pertempuran itu. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya