Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Israel dan Gerilyawan Palestina Sepakat Lakukan Gencatan Senjata

Widhoroso, Nur Aivanni
21/5/2021 04:14
Israel dan Gerilyawan Palestina Sepakat Lakukan Gencatan Senjata
Serangan Israel di Jalur Gaza Palestina.(AFP)

ISRAEL dan dua kelompok bersenjata Palestina, Hamas dan Islamic Jihad, Jumat (21/5) sepakat melakukan gencatan senjata. Kesepakatan ini untuk sementara mengakhiri konflik yang terjadi antara kedua belah pihak di Jalur Gaza selama 11 hari.

Sebuah pernyataan dari kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kabinet keamanan telah dengan suara bulat menerima rekomendasi untuk menerima inisiatif Mesir untuk gencatan senjata tanpa syarat.

Hamas dan Jihad Islam kemudian mengkonfirmasi gencatan senjata tersebut dalam sebuah pernyataan. Kedua kelomopk mengatakan bahwa gencatan senjata itu akan mulai berlaku pada Jumat (21/5) pukul 02.00 waktu setempat.

Beberapa saat sebelumnya, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mendesak gencatan Israel dan gerilyawan Palestina, yang saling melancarkan serangan bom dan serangan udara, melakukan gencatan senjata.

"Pertempuran harus berhenti segera. Saya mendorong semua pihak untuk menghentikan permusuhan sekarang dan mengulangi seruan saya kepada semua pihak untuk melakukan gencatan senjata secepatnya," kata Guterres di hadapan Majelis Umum PBB, New York, Kamis (20/5).

Berdasarkan data PBB per 19 Mei, serangan yang dilakukan pasukan Israel di Gaza telah merenggut nyawa 208 warga Palestina termasuk 60 anak-anak. Di lain pihak, serangan roket yang dilancarkan kelompok Hamas yang mengontrol wilayah Palestina di Gaza, mengakibatkan 12 korban jiwa di Israel, termasuk 2 anak-anak.

Selain itu, Guterres juga memaparkan kerusakan infrastruktur serta terganggunya pasokan logistik yang mengharuskan segera dibukanya akses pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza. Lebih lanjut, Sekjen PBB menyoroti pentingnya perlindungan terhadap warga sipil serta penggunaan kekuatan secara proporsional dalam perang. (AFP/OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya