Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PAKAR hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meminta Rusia mengizinkan pemimpin oposisi yang dipenjara Alexei Navalny dievakuasi secara medis dan dirawat di luar negeri. Mereka menilai, hidup Navalny kini sedang dalam bahaya.
Navalny telah ditahan dalam kondisi yang keras di penjara dengan keamanan tinggi dan tidak diberi akses ke perawatan medis yang memadai, kondisi yang menurut PBB menyiksa.
"Kami mendesak pihak berwenang Rusia untuk memastikan Navalny memiliki akses ke dokternya sendiri dan mengizinkannya dievakuasi untuk perawatan medis darurat di luar negeri, seperti yang mereka lakukan pada Agustus 2020," kata para pakar PBB.
Kritikus Kremlin berusia 44 tahun itu memulai mogok makan tiga minggu lalu. Dia menjalani hukuman dua setengah tahun atas tuduhan penggelapan lama yang katanya dibuat-buat.
Navalny kembali ke Rusia pada Januari setelah menjalani perawatan di Jerman atas apa yang menurut pihak berwenang Jerman diracuni Rusia dengan zat saraf terlarang. Kremlin menyangkal tudingan apa pun.
Baca juga: Ribuan Orang Ikut Aksi Pro-Navalny di Moskow
Pakar PBB menyuarakan kekhawatiran atas kesehatannya yang memburuk.
"Kami yakin nyawa Tuan Navalny dalam bahaya serius,” tuturnya.
"Kami sangat prihatin bahwa Tuan Navalny ditahan dalam kondisi yang dapat menyebabkan penyiksaan atau perlakuan atau hukuman yang kejam, tidak manusiawi atau merendahkan martabat di fasilitas yang dilaporkan tidak memenuhi standar internasional," tambahnya.
Mereka mengatakan pemenjaraan Navalny saat ini dan serangan di masa lalu terhadapnya, termasuk dengan Novichok, adalah semua bagian dari pola pembalasan yang disengaja terhadapnya atas kritiknya terhadap pemerintah Rusia dan pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia.(Straitstimes/OL-5)
PELAPOR khusus PBB meminta negara-negara memutus semua hubungan perdagangan dan keuangan dengan Israel. Pasalnya, hubungan itu disebutnya sebagai ekonomi genosida.
PELAPOR Khusus PBB untuk wilayah pendudukan Palestina, Francesca Albanese, menghadapi pembatalan mendadak saat dijadwalkan menyampaikan pidato publik di Bern, Swiss.
Pelapor Khusus PBB, Francesca Albanese, dalam laporannya menyebut sedikitnya 48 perusahaan yang diduga membantu operasi militer dan sistem pendudukan Israel.
IRAN menolak klaim pembenaran AS atas serangan Negeri Paman Sam terhadap fasilitas nuklir Iran yang disebut Washington sebagai pembelaan diri kolektif.
Antonio Guterres pada (28/6) waktu setempat menyambut baik penandatanganan kesepakatan damai yang digelar sehari sebelumnya antara Republik Demokratik Kongo (DRC) dan Rwanda.
TAK terasa Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memasuki usia ke-80 tahun dengan menghadapi badai kritik di tengah krisis legitimasi dan keterbatasan anggaran.
Setelah divonis bersalah atas dua dakwaan ringan, Sean "Diddy" Combs masih terancam penjara. Mungkinkah ia bangkit kembali?
Kardinal Giovanni Angelo Becciu, yang divonis penjara atas kasus penggelapan dan penipuan keuangan oleh Vatikan, mengklaim tetap dapat berpartisipasi dalam konklaf.
Bob Menendez, mantan Senator Demokrat New Jersey, dijatuhi hukuman 11 tahun penjara setelah dinyatakan bersalah atas tuduhan suap dan korupsi.
Axel Rudakubana, 18, dijatuhi hukuman minimal 52 tahun atas pembunuhan sadistik terhadap tiga gadis muda di Southport, Inggris.
Ia menuturkan kesadaran para pengguna narkotika untuk melapor merupakan kewajiban atau hak yang diberikan oleh UU kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk diberikan perawatan oleh negara.
Majelis juga memberikan hukuman denda Rp1 miliar ke Budi. Uang itu wajib dibayarkan dalam waktu sebulan setelah vonis berkekuatan hukum tetap.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved