Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
NASA telah memberikan kontrak kepada perusahaan luar angkasa swasta milik Elon Musk, SpaceX, senilai US$2,9 miliar atau Rp42,1 triliun guna membangun pesawat ruang angkasa untuk menerbangkan astronot ke bulan. Tawaran Musk tersebut mengalahkan pendiri Amazon.com Jeff Bezos, yang telah bermitra dengan Lockheed Martin, Northrop Grumman dan Draper.
Pengumuman NASA menambah prestasi luar biasa bagi Musk yang merupakan salah satu orang terkaya di dunia berkat 22 persen sahamnya di produsen mobil listrik Tesla. Tesla telah menjadi produsen mobil paling berharga di dunia, dengan kapitalisasi pasar US$702 miliar, jauh melampaui raksasa industri otomotif. Musk telah menjadi konglomerat teknologi, meluncurkan dan mengendalikan perusahaan yang mengejar penerbangan luar angkasa, mobil listrik, implan saraf, dan terowongan bawah tanah.
Keputusan NASA ini menjadi kemunduran bagi Bezos, penggemar antariksa seumur hidup dan salah satu orang terkaya di dunia, yang sekarang lebih fokus pada usaha antariksa setelah mengumumkan pengunduran dirinya sebagai CEO Amazon.
Kontrak tersebut dipandang oleh Bezos dan eksekutif lainnya sebagai hal penting bagi Blue Origin untuk memantapkan dirinya sebagai mitra yang diinginkan untuk NASA, dan juga menempatkan usaha tersebut di jalan untuk menghasilkan keuntungan. SpaceX mengumumkan pada Rabu bahwa pihaknya telah mengumpulkan sekitar US$1,16 miliar dalam pembiayaan ekuitas.
Musk telah menguraikan agenda ambisius untuk SpaceX dan roketnya yang dapat digunakan kembali, termasuk mendaratkan manusia di Mars. Namun dalam waktu dekat, bisnis utama SpaceX adalah meluncurkan satelit untuk usaha internet Starlink Musk, serta satelit dan kargo luar angkasa lainnya.
Tidak seperti pendaratan bulan Apollo dari tahun 1969 hingga 1972, NASA sekarang bersiap untuk kehadiran jangka panjang di bulan yang dibayangkannya sebagai batu loncatan menuju rencana yang bahkan lebih ambisius untuk mengirim astronot untuk mencapai Mars. NASA sangat bergantung pada perusahaan swasta yang dibangun dengan visi bersama untuk eksplorasi ruang angkasa.
baca juga: NASA Memilih SpaceX untuk Mengembangkan Pendaratan di Bulan
NASA pada bulan Desember menunjuk 18 astronot untuk kemungkinan berpartisipasi dalam misi NASA yang direncanakan untuk kembali ke permukaan bulan, dengan target waktu 2024. Roket prototipe SpaceX Starship yang tidak berawak gagal mendarat dengan selamat pada 30 Maret setelah uji peluncuran dari Boca Chica, Texas.
Starship adalah salah satu dari serangkaian prototipe roket angkat berat yang dikembangkan oleh SpaceX untuk membawa manusia dan 100 ton kargo untuk misi masa depan ke bulan dan Mars. Penerbangan orbital Starship pertama direncanakan pada akhir tahun. (Straitstimes/OL-3)
TIONGKOK pada Kamis (24/4) waktu setempat mencatatkan keberhasilan dalam peluncuran Shenzhou-20 yang merupakan wahana antariksa berawak.
Menghabiskan waktu di luar angkasa membawa tantangan besar bagi tubuh manusia, yang berevolusi untuk berfungsi dalam gravitasi Bumi.
Astronot NASA Butch Wilmore dan Suni Williams bersiap kembali ke Bumi setelah tinggal lebih lama dari yang direncanakan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Studi ungkap 70% astronot yang menghabiskan 6–12 bulan di ISS mengalami SANS, kondisi yang menyebabkan perubahan pada mata akibat pergeseran cairan tubuh dalam mikrogravitasi.
Elon Musk dan Donald Trump baru-baru ini mengklaim bahwa dua astronot, Suni Williams dan Butch Wilmore, "terdampar" di luar angkasa oleh pemerintahan Biden.
China berhasil meluncurkan Chang’e 6 pada 3 Mei 2024 dengan tujuan mengambil sampel batuan di sisi terjauh bulan atau sisi bulan yang tidak terlihat dari bumi
Tiga perusahaan sedang berupaya menyediakan penjelajah Bulan berikutnya milik NASA untuk misi berawak yang direncanakan pada akhir dekade ini.
Jepang berhasil mendaratkan pesawat ruang angkasa SLIM yang dijuluki "Moon Sniper" di permukaan Bulan pada Januari lalu.
Jika berhasil, ini merupakan pendaratan pertama Amerika di permukaan bulan sejak akhir era Apollo lima dekade lalu, dan yang pertama oleh industri swasta.
BADAN Antariksa Jepang atau Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) berhasil melakukan pendaratan pesawat luar angkasa "Moon Sniper" di bulan pada Sabtu, (20/1).
Dengan misi Smart Lander for Investigating Moon (SLIM), Jepang ingin menjadi negara kelima yang melakukan pendaratan lunak (soft landing) yang sangat rumit di permukaan berbatu Bulan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved