Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
PARA ahli hak asasi PBB menyoroti bahwa puluhan keluarga Palestina yang tinggal di lingkungan Yerusalem Timur, Sheikh Jarrah, menghadapi ancaman penggusuran dari rumah mereka oleh Israel.
"Yang juga mengkhawatirkan ialah laporan bahwa lebih dari 70 keluarga yang tinggal di daerah Karm Al-Ja'buni di Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur berada di bawah ancaman penggusuran paksa untuk pembangunan permukiman baru," kata pernyataan itu, Rabu (14/4).
"Tujuh rumah tangga telah menerima perintah penggusuran dan meminta untuk mengosongkan rumah mereka sebelum 2 Mei 2021. Penggusuran paksa yang mengarah pada pemindahan penduduk sangat dilarang di bawah hukum internasional," tambahnya.
Sheikh Jarrah, yang terletak di lereng Gunung Scopus di utara Kota Tua, menjadi rumah bagi 3.000 warga Palestina. Mereka secara etnis dibersihkan dari rumah selama Nakba 1948.
Pada Oktober tahun lalu, pengadilan hakim Israel di Yerusalem memutuskan untuk mengusir 12 dari 24 keluarga Palestina di Sheikh Jarrah dan memberikan rumah mereka kepada pemukim Yahudi. Pengadilan juga memutuskan bahwa setiap keluarga harus membayar 70.000 shekel (US$20 ribu atau sekitar Rp289 juta) sebagai biaya untuk menutupi biaya hukum para pemukim.
Menurut Grassroots Jerusalem, LSM yang menjadi platform untuk mobilisasi berbasis komunitas Palestina, telah terjadi masuknya pemukim Yahudi sejak 2001.
Mengacu pada Konvensi Jenewa Keempat, para ahli meminta Israel untuk mematuhi hukum internasional yang mengharuskannya untuk melindungi penduduk di bawah pendudukan.
Menyerukan kepada komunitas internasional untuk membebankan biaya yang berarti pada pendudukan Israel yang berlarut-larut. Para ahli juga menuntut Israel menghentikan perluasan permukimannya di Tepi Barat.
"Warga Palestina harus dilindungi dari kekerasan pemukim dan pelakunya harus dimintai pertanggungjawaban atas tindakan mereka." (Aljazeera/OL-14)
SEDIKITNYA 798 warga Palestina tewas oleh pasukan militer Israel selagi mereka mengakses bantuan kemanusiaan di Gaza sejak akhir Mei 2025.
LAPORAN baru dari Israel menuduh Hamas menggunakan kekerasan seksual sebagai senjata perang selama serangan 7 Oktober. Namun, seorang pejabat tinggi PBB membantahnya.
AMERIKA Serikat (AS) mengumumkan sanksi terhadap Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk wilayah Palestina yang diduduki, Francesca Albanese.
PELAPOR khusus PBB meminta negara-negara memutus semua hubungan perdagangan dan keuangan dengan Israel. Pasalnya, hubungan itu disebutnya sebagai ekonomi genosida.
PELAPOR Khusus PBB untuk wilayah pendudukan Palestina, Francesca Albanese, menghadapi pembatalan mendadak saat dijadwalkan menyampaikan pidato publik di Bern, Swiss.
Pelapor Khusus PBB, Francesca Albanese, dalam laporannya menyebut sedikitnya 48 perusahaan yang diduga membantu operasi militer dan sistem pendudukan Israel.
Teranyar, seorang pria Palestina-AS, Saif al-Din Kamil Abdul Karim Musalat, tewas dalam serangan pemukim ilegal Israel di Tepi Barat yang diduduki.
PERUNDINGAN gencatan senjata Jalur Gaza berada di ujung tanduk. Soalnya, Hamas dan Israel pada Sabtu (12/7) saling menuduh pihak lain menghalangi upaya mencapai kesepakatan.
ISU Presiden AS Donald Trump diusulkan PM Israel Benjamin Netanyahu layak menerima Nobel Perdamaian Dunia memicu perdebatan.
Sedikitnya 24 orang tewas di Gaza selatan saat antre bantuan, di tengah tuduhan pasukan Israel menembaki warga sipil. IDF membantah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved