Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
PERDANA Menteri Italia Mario Draghi, Kamis (8/4), menyebut Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sebagai diktator dalam pernyataan yang berpeluang semakin memanaskan hubungan Uni Eropa dan Turki.
Draghi tengah berbicara dalam sebuah konferensi pers ketika ditanya mengenai insiden tidak diberikannya kursi bagi Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen saat bertemu Erdogan di Ankara, Selasa (6/4).
"Saya sangat menyesalkan insiden memalukan yang harus dialami Presiden Komisi Eropa. Dia harus berhadapan dengan diktator, yang dengan sangat menyesal, harus kita ajak bekerja sama," kata Draghi.
Baca juga: Von der Leyen tidak Diberi Kursi, Komisi Eropa Kecam Turki
Erdogan menjadi sasaran kritik setelah gambar Von der Leyen dibiarkan berdiri dalam pertemuan di Ankara menjadi viral.
Gambar resmi yang dirilis pemerintah Turki kemudian memperlihatkan Von der Leyen berdiri di sebelah Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu, yang dalam hierarki diplomasi tidak dalam posisi sejajar.
Sejumlah parlemen Eropa meminta digelar penyelidikan mengenai penyebab von der Leyen tidak mendapat kursi sementara Presiden Presiden Dewan Eropa Charles Michel bisa duduk di sebelah Erdogan.
Turki dan Uni Eropa saling menyalahkan terkait insiden dalam pertemuan yang sebenarnya bertujuan memulihkan hubungan antara kedua belah pihak. (AFP/OL-1)
Penemuan langka mengguncang dunia arkeologi: sebuah makam Etruria berusia 2.700 tahun ditemukan dalam kondisi utuh di jantung Italia.
Ilmuwan menemukan cadangan air tawar berusia 6 juta tahun yang terperangkap di bawah Pegunungan Sisilia sejak krisis salinitas Messinian.
Busana dengan gaya khas Italia 1951 tampil di koleksi dari merek fesyen asal Italia Max Mara, berkolaborasi dengan merek dasi asal Italia E. Marinella.
OTORITAS Italia menyatakan gelombang panas melanda negeri tersebut pada Selasa (24/6) waktu setempat.
Seorang pengunjung tidak sengaja merusak lukisan abad ke-17 di Galeri Uffizi, Florence, Italia, setelah kehilangan keseimbangan saat berpose untuk foto.
Sebanyak 40 peserta dari berbagai negara ikut ambil bagian di kelas Senior (Super ROK).
PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan mengapresiasi kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Iran yang dicapai melalui upaya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
KETUA DPR Amerika Serikat Mike Johnson mengatakan Presiden Donald Trump diduga telah memberikan setiap kesempatan untuk Iran.
"Kita harus menjaga saluran dialog yang terbuka dengan Taliban dan mengejar keterlibatan secara bertahap daripada pendekatan berdasarkan kondisi yang sulit."
Hal itu terutama karena kedua negara sedang berjuang melawan pandemi virus korona dan menghadapi kesulitan ekonomi.
Turki saat ini memiliki pasukan di Afghanistan sebagai bagian dari pasukan NATO dan telah menawarkan untuk mengamankan bandara strategis Kabul setelah pasukan AS pergi pada akhir Agustus.
Undangan itu disampaikan ke ibu kota Iran oleh Menteri Luar Negeri Irak Fuad Hussein, sehari setelah Baghdad mengumumkan pertemuan puncak yang ditetapkan akhir bulan ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved