Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Von der Leyen tidak Diberi Kursi, Komisi Eropa Kecam Turki

Basuki Eka Purnama
08/4/2021 09:31
Von der Leyen tidak Diberi Kursi, Komisi Eropa Kecam Turki
Tangkapan layar video saat Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen tidak mendapat kursi dalam pertemuan di Ankara, Turki.(AFP/HO)

KOMISI Eropa, Rabu (7/4), mengecam Turki setelah presiden mereka, Ursula von der Leyen tidak diberi kursi saat Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara dengan Presiden Dewan Eropa Charles Michel.

Video dari insiden di Ankara itu memperlihatkan Von der Leyen kesal saat Erdogan dan Michel menduduki dua kursi yang ada di depan bendera Uni Eropa dan Turki.

"Ehm," kata Von der Leyen sembari mengangkat tangannya dengan kesal.

Baca juga: Turki Laporkan Kasus Harian Covid-19 Tertinggi Sejak Pandemi

Akhirnya, dia mendapatkan tempat duduk di sofa yang letaknya jauh dari Erdogan dan Michel, di dekat Menteri Luar Negeri Turki, seseorang yang berada di bawah posisinya berdasarkan protokol diplomasi.

Seorang pejabat Turki, kepada AFP, Rabu (7/4), mengatakan, "Kami hanya mengantur posisi sesuai dengan permintaan dari delegasi Uni Eropa."

Sebagai presiden Komisi Eropa, Von der Leyen adalah pemimpin eksekutif Uni Eropa, Michel, Presiden Dewan Eropa, mewakili negara anggota Uni Eropa. Brussels menuntut keduanya diperlakukan sama berdasarkan protokol untuk pemimpin negara sahabat.

"Presiden Komisi Eropa benar-benar terkejut," ujar juru bicara Komisi Eropa Eric Mamer sembari menegaskan Von der Leyen seharusnya diperlakukan sama dengan perlakuan yang diterima Michel.

"Dia memandang masalah ini penting dan harus ditangani dengan benar," imbuhnya.

Insiden, yang kemudian diberi nama sofagate di dunia maya, terjadi di saat genting, ketika Uni Eropa dan Turki tengah mengevaluasi hubungan mereka terkait catatan HAM Ankara, termasuk diskriminasi terhadap perempuan.

Erdogan memancing kemarahan Brussels dengan mengumumkan bahwa Turki menarik diri dari Konvensi Istanbul terkait pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak. (AFP/OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya