Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Buku Sekolah Inggris tentang Palestina-Israel Dinilai Menyesatkan

Mediaindonesia.com
05/4/2021 05:40
Buku Sekolah Inggris tentang Palestina-Israel Dinilai Menyesatkan
Seorang pengunjuk rasa Palestina mengibarkan bendera nasional ketika pasukan Israel mengarahkan senjata mereka, Jumat (2/4).(AFP/Jaafar Ashtiyeh.)

DISTRIBUSI dua buku pelajaran sekolah di Inggris tentang konflik Israel-Palestina telah dihentikan sementara. Ini dilakukan setelah muncul laporan yang menyebutkan bahwa isinya sangat menyesatkan.

Buku-buku itu berjudul Conflict in the Middle East dan The Middle East: Conflict, Crisis and Change mengalami revisi yang signifikan tahun lalu setelah ada keluhan dari Dewan Deputi Yahudi Inggris.

Namun penyelidikan oleh dua akademisi Inggris Prof John Chalcraft dan Prof James Dickins sebagai anggota Komite Inggris untuk Universitas Palestina menemukan bahwa revisi tersebut sangat mendukung narasi Israel dan menghapus atau mengganti (informasi) narasi yang mendukung Palestina.

 

Laporan mereka menemukan rata-rata ada tiga perubahan per halaman dengan insiden kekerasan Arab atau Palestina ditambahkan atau diintensifkan secara sistematis. Tapi, insiden kekerasan Israel telah dikurangi atau dihapus dari teks sepenuhnya.

Karya asli berisi 10 contoh tindakan teroris Israel Yahudi dibandingkan dengan 32 referensi tentang terorisme Palestina. Versi revisi menyebutkan hanya empat insiden terorisme oleh orang Yahudi Israel dibandingkan dengan 61 yang disebabkan orang Palestina.

Charlcraft berkata, "Efek keseluruhan (dari perubahan) yaitu membuat buku-buku ini sangat menyesatkan."

Penerbit buku teks Pearson mengatakan, "Prinsip inti editorial kami yakni mendukung pengajaran periode penting ini dalam sejarah Timur Tengah dengan cara yang adil, netral, dan seimbang. Kami menerima umpan balik tetapi kami memiliki proses yang kuat untuk meninjau umpan balik apa pun. Ini terutama penting untuk periode waktu yang sensitif dalam sejarah."

Ia menambahkan, "Kami meminta peninjauan independen atas buku-buku ini tahun lalu dan perubahan yang dibuat didasarkan pada hasil tinjauan tersebut. Kami mendukung teks kami tetapi telah mengambil keputusan untuk menghentikan distribusi lebih lanjut sementara kami berdiskusi lebih lanjut dengan para pemangku kepentingan."

 

Profesor sejarah Timur Tengah modern di Universitas Oxford Eugene Rogan mengatakan kepada The Independent bahwa mengingat tanggung jawab historis Inggris, sangatlah penting bahwa (konflik Israel-Palestina) diajarkan dengan cara yang tidak memihak dan objektif.

"Ini adalah pengkhianatan terhadap objektivitas yang memungkinkan para pendukung Israel mendapat kesempatan untuk mengedit materi pengajaran tanpa memberikan para pendukung Palestina kesempatan yang sama untuk memberikan masukan. Hasilnya hanya dapat merusak kepercayaan pada ketidakberpihakan ajaran tentang masalah yang sangat kompleks dan sensitif." (Arabnews.com/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya