Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Jokowi Dorong ASEAN Selesaikan Krisis Myanmar

Dhika Kusuma Winata
19/3/2021 13:41
Jokowi Dorong ASEAN Selesaikan Krisis Myanmar
Demonstran terlibat bentrok dengan polisi dalam aksi demonstrasi di Yangon, Myanmar.(AFP/STR)

PRESIDEN Joko Widodo menyatakan Indonesia mendesak dilakukannya dialog untuk memulihkan demokrasi, perdamaian, dan stabilitas di Myanmar yang saat ini tengah dilanda krisis. Keterlibatan ASEAN dibutuhkan untuk mencari solusi demi terwujudnya rekonsiliasi.

"Indonesia juga mendesak agar dialog rekonsiliasi segera dilakukan untuk memulihkan demokrasi, memulihkan perdamaian, dan memulihkan stabilitas di Myanmar. Saya akan segera melakukan pembicaraan dengan Sultan Brunei Darussalam sebagai Ketua ASEAN agar segera dimungkinkannya diselenggarakan pertemuan tingkat tinggi ASEAN," kata Jokowi dalam pernyataan terkait krisis Myanmar di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (19/3).

Jokowi turut mengungkapkan simpatinya kepada korban kekerasan di Myanmar. Presiden menegaskan Indonesia mendesak kekerasan yang terjadi di Myanmar segera disetop agar tidak lagi menelan korban jiwa.

Baca juga: Junta Militer Myanmar Tambahkan Tuduhan Suap terhadap Suu Kyi

"Indonesia mendesak agar penggunaan kekerasan di Myanmar segera dihentikan sehingga tidak ada lagi korban berjatuhan. Keselamatan dan kesejahteraan rakyat harus menjadi prioritas utama," imbuhnya.

Presiden pun juga menyampaikan duka cita mendalam dari rakyat Indonesia kepada warga Myanmar yang menjadi korban kekerasan akibat krisis yang terjadi.

"Atas nama pribadi dan seluruh rakyat Indonesia, saya menyampaikan duka cita dan simpati yang mendalam kepada korban dan keluarga korban akibat penggunaan kekerasan di Myanmar," tutur Jokowi.

Myanmar, saat ini, tengah dilanda kudeta. Militer merebut pemerintahan dan menangkap sejumlah pejabat negara. Seratusan pengunjuk rasa dilaporkan meninggal dunia buntut dari kudeta yang terjadi sejak 1 Februari lalu itu. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik