Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Manfaat Vaksin AstraZeneca Lebih Besar Daripada Risiko Ditimbulkan

Nur Aivanni
17/3/2021 06:33
Manfaat Vaksin AstraZeneca Lebih Besar Daripada Risiko Ditimbulkan
Vaksin covid-19 buatan AstraZeneca(AFP/JOEL SAGET )

REGULATOR obat-obatan Uni Eropa pada Selasa (16/3 mengatakan pihaknya sangat yakin bahwa manfaat vaksin AstraZeneca lebih besar daripada risiko yang mungkin ditimbulkan.

Sementara jutaan dosis vaksin yang dikembangkan dengan Universitas Oxford itu telah diberikan, sejumlah orang mengalami pembekuan darah. Hal itu mendorong negara-negara termasuk tiga negara terbesar Uni Eropa, Jerman, Prancis dan Italia untuk menghentikan suntikan tersebut.

Tetapi European Medicines Agency (EMA) bersikeras bahwa negara-negara harus terus menggunakan vaksin tersebut. 

"Kami masih sangat yakin bahwa manfaat vaksin AstraZeneca dalam mencegah covid-19 dengan risiko terkait rawat inap dan kematian lebih besar daripada risiko efek samping ini," kata Kepala EMA Emer Cooke, Selasa (16/3).

"Saat ini tidak ada indikasi bahwa vaksinasi menyebabkan kondisi ini," tambahnya. 

Cooke mencatat bahwa regulator sedang melihat efek samping yang terkait dengan semua vaksin. Prancis dan Italia menyambut baik kabar tersebut. 

"Pernyataan awal hari ini dari EMA sangat menggembirakan," kata pernyataan bersama dari Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Italia Mario Draghi.

Suntikan AstraZeneca, di antara yang termurah yang tersedia, dianggap sebagai vaksin pilihan untuk negara-negara miskin. Laporan mengenai pembekuan darah itu pun berdampak di luar Eropa.

baca juga: Penggunaan Vaksin AstraZeneca Ditangguhkan di Swedia

Negara lain yang telah menghentikan atau menunda peluncuran vaksin tersebut termasuk Indonesia, Venezuela, Swedia, dan Belanda - dengan Siprus, Lithuania, Luksemburg, dan Swedia menjadi yang terbaru bergabung dalam daftar tersebut.

Sementara itu, kematian akibat virus korona di seluruh Eropa telah melewati angka 900.000 pada Selasa. Itu menjadikannya wilayah global yang paling parah terkena dampak, menurut penghitungan AFP. (AFP/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik