Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

UE Kembali Hadapi Kekurangan Pasokan Vaksin AstraZeneca

Nur Aivanni
14/3/2021 07:11
UE Kembali Hadapi Kekurangan Pasokan Vaksin AstraZeneca
Petugas kesehatan memasukkan dosis vaksin covid-19 buatan AstraZeneca untuk guru olahraga di Tirana, Albania, Sabtu (13/3/2021).( AFP/Gent SHKULLAKU)

UNI Eropa menghadapi kekurangan vaksin covid-19 dalam program inokulasi virus korona setelah raksasa farmasi AstraZeneca  mengalami masalah produksi dan pembatasan ekspor vaksin.

Citra perusahaan tersebut telah terpukul dengan beberapa negara menangguhkan peluncuran vaksinnya karena khawatir vaksin tersebut menyebabkan pembekuan darah, meski Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan tidak ada alasan untuk berhenti menggunakannya.
Peristiwa itu menjadi pukulah terbaru bagi vaksn AstraZeneca yang merupakan vaksin termurah melawan pandemi covid-19 yang menyebabkan 2,6 juta orang meninggal dunia.

Jerman telah melaporkan dampak buruk akibat penundaan tersebut, negara bagian Thuringia membatalkan janji temu dan menangguhkan proyek percontohan bagi dokter umum untuk memberikan vaksin.

Sementara itu, Kepala badan pengendalian penyakit negara itu Robert Koch Institute, Lothar Wieler memperingatkan bahwa gelombang ketiga sudah dimulai di Jerman. Terlepas dari tanda-tanda yang mengkhawatirkan itu, ribuan orang bergabung dalam aksi protes di kota-kota Jerman pada Sabtu menentang tindakan anti-covid.

Perdana Menteri Prancis Jean Castex mengatakan bahwa pemerintahnya masih memperkirakan akan melampaui target 10 juta vaksinasi pada 15 April. Castex mempertahankan penggunaan vaksin AstraZeneca, meskipun negara lain telah melakukan tindakan pencegahan.

Beberapa negara menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca pekan ini, setelah Norwegia melaporkan kematian tak terduga akibat pendarahan otak setelah menerima suntikan tersebut. Pejabat Norwegia, pada Sabtu, mengatakan bahwa negara itu telah menerima beberapa laporan kejadian buruk tentang orang-orang muda yang divaksinasi dengan pendarahan di bawah kulit setelah disuntik.

Dia juga mengatakan telah menerima tiga laporan lagi tentang kasus pembekuan darah yang parah atau pendarahan otak pada orang muda yang telah menerima vaksin AstraZeneca.

baca juga: Filipina Deteksi Kasus Pertama Varian Virus Korona

WHO menyatakan komite penasehat vaksin telah memeriksa data keamanan yang masuk. Dan disebutkan tidak ada hubungan sebab akibat antara vaksin AstraZeneca dan pembekuan darah. AstraZeneca bersikeras bahwa suntikannya aman dan tidak ada bukti risiko pembekuan darah lebih tinggi. Italia dan Austria telah melarang penggunaan vaksin dari batch terpisah AstraZeneca. Sementara itu, Thailand dan Bulgaria mengatakan akan menunda peluncurannya pekan ini. (AFP/OL-3)

 


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya