Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Empat Orang Meninggal Karena Ebola di Guinea

 Nur Aivanni
14/2/2021 09:54
Empat Orang Meninggal Karena Ebola di Guinea
Petugas medis memeriksa pasien yang diduga terinfeksi virus Ebola di sebuah rumah sakit pemerintah di Kenema, Guinea.(CARL DE SOUZA / AFP)

MENTERI  Kesehatan Guinea Remy Lamah, pada Sabtu (13/2), mengatakan bahwa empat orang telah meninggal karena Ebola di Guinea dalam kebangkitan pertama penyakit itu dalam lima tahun.

Remy Lamah mengatakan kepada AFP bahwa para pejabat sangat prihatin dengan kematian tersebut, yang pertama sejak epidemi 2013-2016 yang dimulai di Guinea - menyebabkan 11.300 orang tewas di seluruh wilayah tersebut.

Kepala Badan Keamanan Kesehatan Nasional Sakoba Keita mengatakan kepada media setempat bahwa salah satu korban terbaru di Guinea adalah seorang perawat yang jatuh sakit pada akhir Januari dan dimakamkan pada 1 Februari 2021.

"Di antara mereka yang ikut penguburan, delapan orang menunjukkan gejala: diare, muntah, dan berdarah," katanya. "Tiga dari mereka meninggal dan empat lainnya di rumah sakit," tambahnya.

Empat kematian akibat demam berdarah Ebola, katanya, terjadi di wilayah tenggara Nzerekore.

Keita juga mengatakan kepada media lokal bahwa satu pasien sempat melarikan diri, tetapi kemudian ditemukan dan dirawat di rumah sakit di ibu kota Conakry. Dia mengonfirmasi hal tersebut kepada AFP tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengamati setiap wabah baru sejak 2016 dengan sangat prihatin, menganggap yang terbaru di Republik Demokratik Kongo sebagai darurat kesehatan internasional.

Minggu pagi, Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mencuit di Twitter bahwa badan kesehatan PBB tersebut telah diberitahu tentang dua kasus yang diduga sebagai penyakit mematikan di Guinea.

"Pengujian untuk mengonfirmasi hal tersebut sedang berlangsung," cuitnya, dengan menambahkan bahwa kantor regional dan negara WHO mendukung kesiapan dan upaya untuk merespons hal tersebut.

Kongo telah menghadapi beberapa wabah penyakit. Pada Kamis, WHO mengonfirmasi terkait kebangkitan kembali wabah setelah pihak berwenang mengumumkan akhir dari wabah terbaru di negara itu.

Negara itu telah menyatakan bahwa epidemi yang berlangsung selama enam bulan berakhir pada November. Itu adalah wabah Ebola kesebelas di negara itu, yang merenggut 55 nyawa dari 130 kasus.

Penggunaan vaksinasi secara luas, yang diberikan kepada lebih dari 40.000 orang, membantu mengekang penyakit tersebut. (AFP/Nur/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya