Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Kim Jong-un Akui Sebagian Besar Kebijakan Ekonominya Gagal

 Atikah Ishmah Winahyu
06/1/2021 18:27
Kim Jong-un Akui Sebagian Besar Kebijakan Ekonominya Gagal
Seorang pria menyaksikan pidato pemimpin Korut Kim Jong-un di layar televisi yang berada stasiun kereta di Seoul, Korsel, Rabu (6/1).(Jung Yeon-je / AFP)

PENGUASA Korea Utara (lorut) Kim Jong-un mengakui bahwa sebagian besar kebijakan ekonominya telah gagal dan berjanji untuk menghindari terulangnya kesalahan di masa lalu, dalam pertemuan partai yang berkuasa di negara tersebut.

Kim mengatakan kepada Kongres Ke-8 Partai Buruh bahwa rencana ekonomi lima tahunnya telah gagal mencapai tujuan di hampir semua bidang.

“Kita harus mempromosikan lebih jauh dan memperluas keberhasilan dan kemenangan yang telah kita capai melalui upaya keras kita, tetapi mencegah kita mengalami pelajaran yang menyakitkan lagi,” kata Kim.

Kongres pertama dalam lima tahun tersebut dibuka dengan Kim menghadapi tantangan terberat dari pemerintahan sembilan tahunnya, yang disebabkan oleh apa yang disebutnya krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Sementara itu, rezim terus mengklaim tidak mencatat satu pun kasus Covid-19, penutupan perbatasan dan penangguhan penerbangan internasional telah menekan ekonomi yang sudah rapuh.

Perdagangan dengan Tiongkok anjlok hampir 80% dalam 11 bulan pertama 2020 dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019, menurut Song Jaeguk, seorang analis di IBK Economic Research Institute di Seoul, Korea Selatan.

“PDB Korea Utara diperkirakan telah menyusut sebesar 9,3% pada 2020,” tambahnya.

Ada antisipasi juga, bahwa dalam pidato mendatang selama kongres, Kim akan merujuk pada kebijakan luar negeri kurang dari dua minggu sebelum presiden terpilih AS, Jo Biden, akan menjabat.

Hubungan antara Pyongyang dan Washington telah menemui jalan buntu sejak dua putaran pembicaraan resmi antara Trump dan Kim terhenti.

Ada spekulasi bahwa Kim khawatir Biden akan menyingkirkan gaya diplomatik yang sangat pribadi yang disukai oleh Trump dan sebaliknya memilih untuk menekan Korea Utara agar mengambil langkah signifikan menuju denuklirisasi.

“Ini tidak seperti Kim Jong-un akan keluar dan menjanjikan denuklirisasi, marketisasi dan peningkatan hak asasi manusia,” kata Leif-Eric Easley, profesor studi internasional di Ewha University di Seoul.

“Apa yang dicari adalah kesediaan untuk terlibat dalam diplomasi dengan pemerintahan Biden yang akan datang, menyebutkan peluang pembangunan ekonomi, termasuk dengan Korea Selatan, dan keterbukaan terhadap kerjasama kemanusiaan selama pandemi. Orang pesimis berharap rezim Kim akan menekankan kekuatan militer, sosialisme mandiri, dan tindakan keras yang berkelanjutan terhadap elemen subversive,” imbuhnya.

Dalam pidato pembukaannya pada Selasa, Kim mengatakan Korea Utara telah mencapai kemenangan ajaib sejak kongres terakhir pada tahun 2016, merujuk pada uji coba rudal dan nuklir yang berpuncak pada peluncuran rudal balistik antarbenua yang berhasil pada 2017 yang mampu menyerang daratan AS.

Seperti para pemimpin dunia lainnya, Kim telah dipaksa untuk menghitung biaya virus korona, menyerukan kepada rakyat negara itu untuk merangkul kemandirian sebagai tanggapan atas tekanan internal dan eksternal.

Dia memuji pekerja partai karena memastikan stabilitas meskipun menghadapi tantangan virus korona. Korea Utara menutup perbatasannya dengan Tiongkok dan Rusia sejak awal pandemi dan sejak itu mengkarantina ribuan orang yang dicurigai terkena virus.

Langkah-langkah pencegahan virus tampaknya tidak dilakukan di kongres. Tak seorang pun di antara 4.750 delegasi dan 2.000 penonton yang tampak mengenakan masker atau menjaga jarak.

Kim memperketat cengkeramannya pada kekuasaan dalam kongres terakhir tahun 2016 tetapi pengamat percaya pertemuan minggu ini adalah upaya untuk menunjukkan front persatuan saat negara itu memasuki tahun ketidakpastian diplomatik dan ekonomi.

“Kongres tersebut mencerminkan kebutuhan mendesak untuk solidaritas internal,” kata Ahn Chan-il, mantan pembelot Korea Utara dan sekarang peneliti di Institut Dunia untuk Kajian Korea Utara di Seoul, Korea Selatan.

“Kongres partai harus berfungsi sebagai percikan untuk memulihkan kepercayaan di antara publik yang putus asa,” imbuhnya.

Pertemuan yang dimulai Selasa itu akan berlangsung beberapa hari. Kim diperkirakan akan mengumumkan penunjukan partai senior yang dapat mencakup promosi lebih lanjut untuk saudara perempuannya, Kim Yo-jong, yang secara luas dipandang sebagai orang yang secara de facto kedua dalam komando rezim. (Aiw/The Guardian/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya