Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Lama Menghilang, Jack Ma Diduga Ditahan

Atikah Ishmah Winahyu
05/1/2021 15:12
Lama Menghilang, Jack Ma Diduga Ditahan
Jack Ma.(AFP/Fabrice Coffrini)

BEREDAR laporan bahwa salah satu pendiri Alibaba sekaligus miliarder Tiongkok paling terkenal, Jack Ma, menghilang selama berminggu-minggu. kini terungkap bahwa pria tersebut sedang berada dalam pengawasan.

Hal itu memicu spekulasi bahwa Ma ditangkap atau ditempatkan dalam tahanan rumah. Tiongkok memiliki rekam jejak untuk tidak mengungkapkan informasi tentang penangkapan orang-orang besar. Jadi di bawah pengawasan bisa berarti penjara.

Bertepatan dengan kepergiannya, kemarahan media online milik pemerintah Tiongkok terhadap Ma tiba-tiba meningkat. Setelah pertengkaran Ma dengan rezim otoriter Tiongkok terkait masalah regulasi bru-baru ini, outlet media Tiongkok telah mati-matian mencoba mengubah citranya dari Paman Kuda (Ma dalam bahasa Tiongkok berarti kuda) menjadi pengusaha vampir yang kejam dan perampas uang.

Dia dianggap sebagai orang yang suka mengeksploitasi orang miskin di berbagai media yang condong ke pemerintah. "Jack Ma sedang di bawah pengawasan," tulis The Asia Times yang berbasis di Hong Kong mengutip juru bicara Partai Komunis Tiongkok, lapor People’s Daily.

"Dia telah diperintahkan untuk tidak meninggalkan negara itu." The People's Daily pada November juga mengatakan Ma tidak bisa membawa Alibaba berkembang seperti sekarang tanpa kebijakan pemerintah Tiongkok.

"Ma Yun cerdas, tapi tanpa dukungan kebijakan nasional, Ali tidak akan bisa menjadi kerajaan bisnis triliunan," ujarnya.

Ma belum muncul di depan umum sejak November 2020. Ini membuat masyarakat penasaran tentang keberadaannya. Dia bahkan tidak muncul di episode terakhir acara pencarian bakatnya sendiri, Pahlawan Bisnis Afrika, yang memberikan kesempatan kepada pengusaha pemula Afrika untuk bersaing memenangkan US$1,5 juta.

Jack Ma jatuh setelah mengkritik sistem regulasi Tiongkok pada Oktober 2020. Ia mengatakan bahwa mereka memiliki mentalitas pegadaian dan perusahaan seperti AliPay tidak cocok untuk struktur regulasi keuangan seperti Tiongkok.

Ma menyerukan reformasi dalam sistem regulasi negara, menyalahkan regulasi karena menghambat inovasi bisnis, dan menyamakan regulasi perbankan global Tiongkok dengan klub orang tua.

Kebetulan, peristiwa itu terjadi hanya beberapa hari sebelum perusahaannya, Ant Group, akan meluncurkan salah satu IPO terbesar dunia senilai US$37 miliar di Hong Kong dan Shanghai. Dilaporkan bahwa pihak berwenang Tiongkok tidak senang atas kritikan Ma terhadap mereka. Mereka pun menarik diri dari pertumbuhan Alibaba yang sangat besar dan meluncurkan penyelidikan antimonopoli terhadap perusahaannya.

Miliarder Tiongkok lain, Liu Qiangdong dari JD.com, juga berada di bawah pengawasan pemerintah Tiongkok. Regulator Tiongkok telah meningkatkan pengawasan terhadap perusahaan digital Qiangdong, JD Digital, yang mengincar go public di masa depan.

Investigasi telah menyebabkan hingga seperempat penurunan saham Alibaba sejak puncaknya, menghapus lebih dari US$10 miliar dari kekayaan Ma. Hal ini mengakibatkan dia jatuh ke posisi ketiga dalam daftar orang terkaya di Tiongkok.

Kekayaan bersih Ma saat ini diperkirakan mencapai US$63,1 miliar, menurut Bloomberg Billionaires Index. (Business Today/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya