Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Kasus Covid-19 Melonjak, Inggris Hadapi Tekanan dari Serikat Guru

Nur Aivanni
03/1/2021 07:32
Kasus Covid-19 Melonjak, Inggris Hadapi Tekanan dari Serikat Guru
Sejumlah mahasiswa menjaga jarak saat beristirahat di University of Bolton, Bolton, Inggris.(AFP/OLI SCARFF)

DENGAN kasus harian covid-19 yang melonjak akibat munculnya varian baru, pemerintah Inggris menghadapi tekanan yang meningkat dari serikat guru, Sabtu (2/1). Para guru meminta pemerintah untuk menutup sekolah setidaknya dua minggu lagi.

Pemerintah telah memutuskan menutup semua sekolah di London, pekan depan, untuk membendung penyebaran infeksi baru. Namun, serikat guru ingin kebijakan tersebut diperluas ke seluruh Inggris. Pasalnya, mereka khawatir dengan kesehatan guru dan anak-anak.

Pada Sabtu (2/1), Inggris mencapai rekor harian untuk infeksi baru covid-19, yaitu sebanyak 57.725.

Baca juga: Gelombang Kedua Covid-19 di Inggris Lebih Parah

Inggris telah mencatat infeksi harian tertinggi selama lima hari terakhir dan semuanya di atas 50.000.

Dengan meningkatnya jumlah infeksi, jumlah kematian dikhawatirkan juga akan bertambah selama beberapa minggu mendatang.

Setelah pertemuan darurat, Sabtu (2/1), Serikat Pendidikan Nasional, yang mewakili lebih dari 450 ribu tenaga kependidikan, meminta pemerintahan Perdana Menteri Boris Johnson untuk memindahkan pembelajaran secara daring setidaknya selama dua minggu.

"Kami melakukan pekerjaan kami sebagai sebuah serikat dengan memberi tahu anggota kami bahwa mereka memiliki hak hukum untuk menolak bekerja dalam kondisi yang tidak aman yang membahayakan kesehatan mereka dan bagi kesehatan komunitas sekolah mereka," kata Sekjen Gabungan Serikat Pekerja Kevin Courtney.

Serikat pekerja lain yang mewakili guru, NASUWT, juga menyerukan agar dilakukan pembelajaran jarak jauh.

Sekjen NASUWT Patrick Roach mengatakan ada kekhawatiran bahwa sekolah dan perguruan tinggi tidak dapat dibuka kembali dengan aman saat ini.

"NASUWT tidak akan ragu mengambil tindakan yang tepat untuk melindungi anggota yang keselamatannya terancam akibat kegagalan pemberi kerja atau pemerintah untuk memastikan kondisi kerja yang aman di sekolah dan perguruan tinggi," katanya.

Kelompok Penasihat Ilmiah untuk Keadaan Darurat milik pemerintah memperingatkan, pada pertemuan 22 Desember, bahwa sekolah harus tetap tutup untuk menurunkan tingkat penularan virus.

Inggris sedang berjuang dengan lonjakan tajam dalam kasus-kasus baru dari varian baru covid-19. Varian tersebut sangat umum di London dan di daerah sekitarnya.

Kondisi tersebut mendorong Menteri Pendidikan Gavin Williamson menarik kembali rencana yang mengizinkan beberapa sekolah dasar - untuk anak-anak berusia 11 tahun ke bawah - di ibu kota untuk dibuka kembali sesuai jadwal pada 4 Januari.

Sebagian besar sekolah dasar lain di Inggris masih dijadwalkan buka pada Senin (4/1). Sementara itu, pembukaan kembali sekolah menengah atas telah ditunda, dengan siswa tahun ujian dijadwalkan untuk kembali pada 11 Januari dan yang lainnya seminggu kemudian. (CNA/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya