Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

AS Kecam Penculikan Pelajar di Nigeria

Basuki Eka Purnama
16/12/2020 09:28
AS Kecam Penculikan Pelajar di Nigeria
Sebuah asrama yang kosong terlihat di sebuah sekolah di Kota Kankara, Negara Bagian Katsina, Nigeria, setelah penghuninya diculik Boko Haram(AFP/Kola Sulaimon)

AMERIKA Serikat (AS), Selasa (15/12), mengutuk keras penculikan lebih dari 300 anak sekolah dari sekolah mereka di barat laut Nigeria.

Washington sedang menyelidiki klaim Boko Haram yang mengaku bertanggung jawab atas penculikan lebih dari 300 anak sekolah itu, kata seorang juru bicara Departemen Luar Negeri.

Seorang pria yang mengidentifikasi dirinya sebagai pemimpin Boko Haram Nigeria, Selasa (15/12), mengatakan bahwa kelompok militan itu berada di balik penculikan lebih dari 300 anak sekolah, ketika orangtua yang cemas memohon kepada pemerintah untuk menjamin pembebasan mereka.

Murid yang melarikan diri dari penculikan pada Jumat (11/12), dengan melompati pagar sekolah menengah Ilmu Pemerintah di negara bagian Katsina di barat laut Nigeria dan melarikan diri melalui hutan, mengatakan para penyerang dipersenjatai dengan senapan serbu Ak-47 dan mengumpulkan korban sebelum memboyong mereka.

Boko Haram, yang namanya berarti 'Pendidikan Barat dilarang' dalam bahasa lokal Hausa, telah melancarkan pemberontakan di timur laut Nigeria sejak 2009 tetapi sebelumnya tidak mengklaim serangan di barat laut.

Klaim dalam rekaman audio tersebut, jika benar, dapat menandai pengaruh yang semakin luas dari kelompok-kelompok yang beroperasi di timur laut Nigeria, kata para analis politik.

Baca juga: Korsel Melarang Propaganda ke Korut

Hal itu juga menandakan bahwa para kelompok Boko Haram telah membentuk aliansi dengan kelompok-kelompok militan yang beroperasi di Sahel, yang selanjutnya dapat mengguncang kestabilan di utara negara berpenduduk paling padat di Afrika yang memainkan peran penting dalam stabilitas regional.

Otoritas Negara Bagian Katsina mengatakan sekitar 320 anak laki-laki hilang dan pemerintah Nigeria mengaku telah berbicara dengan para penculik, yang meminta tebusan dari setidaknya satu orangtua.

"Kami memohon kepada pemerintah untuk berusaha semaksimal mungkin membebaskan mereka," kata Hajiya Ummi, yang putranya yang berusia 15 tahun, Mujtaba, termasuk di antara mereka yang hilang, melalui telepon dari rumahnya di Kota Bakori di Katsina.

"Teman-temannya memberitahuku bahwa dia sedang sakit di tempat tidur ketika para bandit menyerang. Dia hampir tidak bisa bergerak tetapi mereka menyeretnya keluar bersama murid-murid yang diculik," katanya. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya