Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PEMIMPIN Mayoritas Senat Mitch McConnell secara terbuka mengakui Joe Biden sebagai Presiden terpilih AS untuk pertama kalinya, usai Electoral College menegaskan kemenangan Biden atas Trump.
Seperti diketahui, Pemimpin Republik itu selama berminggu-minggu menolak mengakui Biden sebagai pemenang pemilihan presiden. Namun, pada Selasa (15/12), McConnell mengucapkan selamat kepada Biden dalam pidatonya yang disampaikan dari lantai Senat.
“Kemarin, para pemilih dari semua 50 negara bagian telah bertemu. Jadi, mulai pagi ini, negara kita resmi memiliki Presiden terpilih dan Wakil Presiden terpilih. Jutaan warga berharap Pilpres akan membuahkan hasil yang berbeda. Tetapi sistem pemerintahan kita memiliki proses untuk menentukan siapa yang akan dilantik pada 20 Januari. Electoral College telah berbicara, jadi hari ini saya ingin memberi selamat kepada Presiden terpilih Joe Biden,” kata McConnell.
Komentar McConnell menandai titik balik bagi Senat Partai Republik, yang sebagian besar memilih untuk mengabaikan kenyataan atau tetap diam ketika Trump melancarkan serangan gugatan hukum yang belum pernah terjadi sebelumnya pada sistem pemungutan suara negara.
Tetapi saat negara bagian mengesahkan hasil pemilihan mereka dan pengadilan di setiap tingkat menolak upaya presiden untuk membalikkan hasilnya, celah dalam pendukung Trump mulai muncul.
Baca juga: Putin Ucapkan Selamat kepada Biden
McConnell memfokuskan sebagian besar pidatonya dengan memuji rekor pencapaian Trump di dalam dan luar negeri, meskipun dia berbicara tentang presiden dalam bentuk lampau.
"Seperti yang Anda lihat, akan membutuhkan lebih dari satu pidato untuk mengungkap semua kemenangan besar yang telah dibantu oleh Administrasi Trump untuk rakyat Amerika," ucapnya.
"Seseorang yang bersumpah akan mengguncang Washington dan memimpin negara kita menuju pencapaian baru, baik di dalam maupun di luar negeri terus melakukan hal itu,” lanjutnya.
Setelah Electoral College bertemu pada Senin, gelombang besar Partai Republik menerima Biden telah memenangkan pemilihan. Namun komentar McConnell menjadi penting karena sejumlah anggota Partai Republik masih menolak untuk mengakui hasil tersebut, bahkan setelah pemungutan suara dari Electoral College meresmikan kemenangan Demokrat.
Pidato McConnell kemungkinan akan membuka jalan bagi lebih banyak anggota Partai Republik untuk menerima kekalahan Trump, bahkan jika presiden tidak mau menyerah.
Di akhir pidatonya, McConnell berharap dapat menyelesaikan 36 hari ke depan dengan baik di bawah pimpinan Presiden Trump.
“Bangsa membutuhkan kita untuk menambahkan bab bipartisan lain untuk rekor pencapaian ini,” tukasnya.
Hal ini mengisyaratkan perlunya kongres untuk mencapai kesepakatan tentang bantuan virus korona yang telah lolos dari Capitol Hill selama berbulan-bulan.
Sebelum berangkat ke Atlanta, Biden mengatakan kepada wartawan dia melakukan percakapan yang baik dengan Mitch McConnell melalui sambungan telepon. Selama percakapan tersebut, Biden berterima kasih pada McConnell atas sambutannya di lantai Senat.
"Meskipun kami tidak saling sepakat pada banyak hal, ada hal-hal yang dapat kami kerjakan bersama," kata Biden kepada wartawan.
“Kami setuju untuk berkumpul lebih cepat (daripada) nanti”.
Biden berjanji untuk memberikan daftar anggota parlemen Republik lainnya yang dia ajak bicara.(The Guardian/OL-5)
Indonesia Diminta Gunakan Daya Tawar dalam Negosiasi Trump
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump mengisyaratkan akan mengeluarkan pernyataan penting terkait perang Rusia-Ukraina.
UTUSAN khusus Amerika Serikat, Keith Kellogg, tiba di Kyiv, Senin (14/7) waktu setempat untuk melakukan pembicaraan termasuk pengiriman sistem pertahanan udara Patriot ke Ukraina.
Presiden AS Donald Trump menerima undangan langka dari Raja Charles III untuk kunjungan kenegaraan kedua ke Inggris pada 17–19 September 2025.
Presiden Donald Trump mendapatkan sorakan saat menyerahkan tropi ke kapten Chelsea Reece James.
ISU Presiden AS Donald Trump diusulkan PM Israel Benjamin Netanyahu layak menerima Nobel Perdamaian Dunia memicu perdebatan.
MANTAN Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, didiagnosis mengidap kanker prostat agresif.
Mantan Presiden AS Joe Biden menyatakan terima kasih akan dukungan dari seluruh dunia akan diagnosis kanker prostat agresif yang dideritanya.
Mantan Presiden AS Joe Biden baru saja didiagnosis kanker prostat agresif. Kenali lebih lanjut tentang penyakit ini.
Donald Trump mendoakan mantan presiden AS Joe Biden segara pulih dari kanker prostat agresif.
Kantor pribadi mantan Presiden Amerika Serikat mengungkapkan Joe Biden didiagnosa kanker prostat. Saat ini kanker tersebut telah menyaber ke tulangnya.
Biden memperingatkan bahwa pemotongan tunjangan Jaminan Sosial berisiko menghancurkan kehidupan jutaan pensiunan yang bergantung pada program tersebut untuk bertahan hidup.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved