Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Vaksin Pfizer-BioNTech Tmbulkan Efek Sampng ke Pengidap Alergi

Atikah Ishmah Winahyu
09/12/2020 22:04
Vaksin Pfizer-BioNTech Tmbulkan Efek Sampng ke Pengidap Alergi
Pemberian Vaksin Covid-19 di Inggris(AFP/Dan Charity)

REGULATOR obat mengatakan bahwa orang dengan riwayat reaksi alergi yang signifikan sebaiknya tidak menggunakan vaksin covid-19 Pfizer-BioNTech. Imbauan ini disampaikan setelah dua pekerja Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) mengalami reaksi alergi pada Selasa.

“Anjuran ini berlaku bagi mereka yang memiliki reaksi terhadap obat-obatan, makanan atau vaksin,” kata Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan.

Kedua orang tersebut bereaksi sesaat setelah mendapat suntikan baru. Mereka kemudian menjalani pengobatan dan saat ini kondisi keduanya baik-baik saja.

Mereka diketahui mengalami reaksi anafilaktoid, yang cenderung menimbulkan ruam kulit, sesak napas, dan terkadang penurunan tekanan darah. Ini tidak sama dengan anafilaksis yang bisa berakibat fatal.

Kedua pekerja NHS memiliki riwayat alergi serius dan membawa injektor adrenalin ke mana-mana.

Direktur medis NHS di Inggris Profesor Stephen Powis mengatakan, kedua individu tersebut kini telah pulih dengan baik.

Baca juga : Amerika Serikat Cegah Iran Beli Vaksin Covid-19

"Seperti pada umumnya dengan vaksin baru, MHRA telah menyarankan dengan dasar kehati-hatian bahwa orang dengan riwayat reaksi alergi yang signifikan tidak menerima vaksinasi ini setelah dua orang dengan riwayat reaksi alergi yang signifikan menimbulkan respon negatif," katanya.

Kepala MHRA June Raine mengatakan, keputusan itu merupakan langkah yang tepat karena telah mengalami hal tersebut.

Reaksi seperti ini jarang terjadi, tetapi bisa ditimbulkan oleh vaksin lain, termasuk suntikan flu tahunan.

Beberapa ribu orang divaksinasi pada Selasa lalu di klinik rumah sakit pada hari pertama peluncuran vaksin covid-19 baru di Inggris.

"Fakta bahwa kita tahu begitu cepat tentang dua reaksi alergi ini dan bahwa regulator telah bertindak untuk mengeluarkan nasihat pencegahan menunjukkan bahwa sistem pemantauan ini bekerja dengan baik,” kata ahli imunologi di Imperial College London Peter Openshaw.

Reaksi semacam ini dapat terjadi dengan vaksin apa pun dan diobati dengan obat-obatan seperti steroid atau adrenalin. Tidak ada obat yang efektif tanpa efek samping, sehingga masyarakat harus menyeimbangkan risiko dan manfaatnya.

Sebelumnya, uji coba tersebut telah melaporkan satu kemungkinan reaksi alergi per seribu orang yang diimunisasi yang mungkin terkait dengan suntikan. (BBC/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya