Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Siapakah Ilmuwan Nuklir Iran Fakhrizadeh yang Dibunuh? (Bagian 1)

Mediaindonesia.com
30/11/2020 22:06
Siapakah Ilmuwan Nuklir Iran Fakhrizadeh yang Dibunuh? (Bagian 1)
.(AFP/Atta Kenare)

ILMUWAN nuklir Iran, Mohsen Fakhrizadeh, tidak banyak diketahui sebelum kematiannya. Akan tetapi satu hal yang pasti dengan pembunuhannya yang dituduhkan Iran kepada Israel, yaitu dia punya posisi penting.

Pria yang dituduh Israel sebagai bapak program senjata nuklir Iran cukup senior sehingga dapat bertemu dengan pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei pada Januari 2019. Ini berdasarkan gambar resmi yang dirilis setelah kematiannya.

Fakhrizadeh juga cukup penting untuk dibunuh pada Jumat dalam serangan siang hari di jalan utama di luar ibu kota Teheran.

Setelah kematiannya, Menteri Pertahanan Amir Hatami menyebut Fakhrizadeh sebagai wakil menteri dan kepala Organisasi Riset dan Inovasi Pertahanan (SPND) kementerian.

Jadi apa yang kita ketahui tentang karya ilmuwan nuklir berusia 59 tahun, berjanggut, dan berkacamata itu?

Apakah dia pejabat senior yang mengelola pertahanan nuklir dan melakukan pekerjaan ekstensif di bidang ini yang telah memainkan peran penting dalam inovasi pertahanan seperti yang dikatakan Hatami?

Ataukah dia, seperti yang dituduhkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada April 2018, kepala program senjata nuklir rahasia yang keberadaannya selalu disangkal oleh republik Islam itu dengan keras?

Karim Sadjadpour dari lembaga pemikir Amerika Serikat, Carnegie Endowment for International Peace, mengatakan kemungkinan akan memakan waktu berbulan-bulan jika tidak bertahun-tahun untuk melihat dampak penuh dari kematiannya.

"Mereka yang benar-benar memahami perannya sehari-hari dalam aktivitas nuklir Iran itu tidak berbicara dan mereka yang berbicara tidak tahu," tulisnya di Twitter. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik