Pilpres AS Dimulai Tentukan Nasib Trump dan Biden

Faustinus Nua
03/11/2020 20:54
Pilpres AS Dimulai Tentukan Nasib Trump dan Biden
.(AFP/Grant Baldwin)

AMERIKA Serikat (AS) mulai memberikan suara pada Selasa (3/11) dalam pemilihan presiden. Kontestasi itu akan menentukan nasib pemerintahan Donald Trump selanjutnya. Kandidat dari Partai Demokrat, Joe Biden, mendesak orang Amerika untuk memulihkan demokrasi negara itu.

Warga AS lebih terpecah belah dan marah daripada sebelumnya sejak era Perang Vietnam pada 1970-an. Kekhawatiran bahwa Trump dapat membantah hasil pemilihan akan memicu ketegangan tersebut.

Meskipun melakukan kampanye santai yang sering mengejutkan, Biden, 77, memimpin di hampir setiap jajak pendapat. Itu didukung oleh pesan konsistennya bahwa AS perlu memulihkan jiwanya dan mendapatkan kepemimpinan baru di tengah pandemi virus korona yang telah menewaskan lebih dari 231.000 orang.

"Saya merasa kita akan bersatu untuk meraih kemenangan besar besok," kata Biden di Pittsburgh, Pennsylvania, tempat penting dalam pemilihan yang menampilkan superstar pop Lady Gaga. "Sudah waktunya untuk berdiri dan merebut kembali demokrasi kita."

Tetapi Trump secara khas menantang sampai akhir, berkampanye di berbagai tempat dengan aksi yang ramai di empat negara bagian pada Senin (2/11). Dia mengulangi klaimnya dan mengatakan belum pernah terjadi sebelumnya terhadap seorang presiden AS bahwa pemungutan suara kali ini berisiko dicurangi.

Setelah pidato hampir tanpa henti dalam aksi tiga hari terakhir, dia menutup kampanyenya pada dini hari Selasa di Grand Rapids, Michigan. Itu adalah tempat yang sama saat dia mengakhiri kampanye epik pada tahun 2016, yang secara mengejutkan berhasil mengalahkan Hillary Clinton.

Terlepas dari jumlah jajak pendapat yang buruk, taipan realestat Republikan berusia 74 tahun itu terus menyerukan kemenangan.

"Kita akan meraih kemenangan indah lagi besok," katanya kepada pendukungnya di Michigan. Pendukungnya membalas dengan meneriakkan, "Kami mencintaimu, kami mencintaimu! Kami akan membuat sejarah sekali lagi." (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya