Headline

DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Trump Tolak Pastikan tak Klaim Kemenangan Sebelum Ada Hasil Resmi

Faustinus Nua
30/9/2020 10:53
Trump Tolak Pastikan tak Klaim Kemenangan Sebelum Ada Hasil Resmi
Kandidat Petahana Presiden AS Donald Trump saat debat kandidat di Cleveland, Ohio, AS.(AFP/Win McNamee/Getty Images)

DUA kandidat presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dan Joe Biden, yang akan berkompetisi dalam pemilu, 3 November mendatang, diminta untuk menyatakan komitmen bersama untuk menjaga ketenangan dan tidak mengklaim kemenangan masing-masing sebelum hasil diverifikasi secara independen. Hal itu diminta moderator debat Chris Wallace dari Fox News sebagai pernyataan penutup dalam debat terbuka pertama calon presiden AS, Selasa (29/9) waktu setempat.

Namun, Trump mengatakan dirinya menghindari membuat komitmen itu. Dia mengatakan khawatir dengan penipuan yang meluas, meskipun hal itu sangat jarang terjadi.

"Saya mendesak pendukung saya untuk pergi ke tempat pemungutan suara dan menonton dengan sangat hati-hati," kata Trump.

Baca juga: Biden Sebut Trump Presiden Terburuk AS

Sementara, Biden berkomitmen mendesak ketenangan dan menghindari pernyataan kemenangan dini. Dia menekankan semua surat suara dalam pemilihan harus dihitung.

Sebelumnya, debat berfokus pada integritas pemilu, dan Biden memfokuskan jawabannya pada mendorong warga AS untuk memilih.

"Datang dan pilih. Anda akan menentukan hasil pemilihan ini. Pilih, pilih, pilih," kata Biden.

Biden pada merujuk serangan Trump pada pemungutan suara melalui surat, yang diklaim presiden (tanpa bukti) akan rentan terhadap penipuan yang meluas.

Biden mencatat bahwa Trump sendiri telah memberikan suara melalui surat dalam beberapa tahun terakhir.

"Dia duduk di belakang Meja Resolusi dan mengirim surat suaranya ke Florida," tambah Biden.

Akan tetapi, Trump menegaskan kembali bahwa pemungutan suara yang dilakukan melalui surat dalam pemilu tahun ini akan mewakili penipuan, meskipun tidak ada bukti untuk itu.

Presiden mengklaim warga AS mungkin tidak mengetahui hasil pemilu selama berbulan-bulan. (TheGuardian/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya