Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
LAPORAN baru mengungkapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melindungi Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) setelah namanya terseret dalam kasus pembunuhan brutal jurnalis Jamal Khashoggi. Hal itu terungkap dalam buku Bob Woodward yang akan terbit.
Trump membual dia melindungi putra mahkota Saudi dari setiap konsekuensi yang akan muncul di AS setelah pembunuhan Khashoggi pada Oktober 2018, ungkap kanal berita Business Insider, Kamis (10/9).
"Saya menyelamatkannya," kata Trump mengenai protes AS tentang pembunuhan Khashoggi, menurut Business Insider, mengutip dari salinan buku Woodward.
Baca juga: Trump Bantah Berbohong Soal Covid-19
"Saya berhasil membuat Kongres melepaskannya dari upaya jeratan. Saya bisa membuat mereka menghentikannya," kata Trump.
Khashoggi, kolumnis opini untuk surat kabar Washington Post yang tinggal di AS, mengunjungi konsulat Arab Saudi di Istanbul untuk mengurus izin pernikahannya dengan seorang perempuan Turki, Hatice Cengiz. Dia berusia 59 tahun saat dibunuh di dalam konsulat itu.
Trump, mengatakan kepada Woodward, dia tidak percaya MBS telah memerintahkan pembunuhan Khashoggi, meski AS dan badan intelijen asing lainnya menyimpulkan putra mahkota Arab Saudi itu mengarahkan pembunuhan tersebut.
Setelah kematian Khashoggi memicu kemarahan di antara legislator AS dari kedua belah pihak, Trump mengangkangi Kongres dengan memveto larangan penjualan senjata bernilai sekitar US$8 miliar dalam bentuk peluru kendali presisi dan senjata berteknologi tinggi lainnya ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Trump memveto tiga resolusi yang disahkan Kongres yang menegurnya atas penjualan tersebut dan memblokir resolusi Undang-Undang Kekuatan Perang untuk mengakhiri dukungan militer AS untuk perang yang dipimpin UEA dan Saudi di Yaman.
Buku Woodward, Rage, akan dirilis pada 15 September.
Woodward melakukan 18 wawancara dengan Trump untuk buku tersebut. Rekaman audio pernyataan Trump kepada Woodward yang dirilis pada Rabu (9/9) menghidupkan kembali kontroversi politik di AS tentang penanganannya terhadap pandemi covid-19.
Woodward menulis Trump meneleponnya pada 22 Januari, tidak lama setelah menghadiri Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss. Selama percakapan, Woodward mendesak Trump tentang pembunuhan mengerikan Khashoggi, menurut Business Insider.
Khashoggi dibunuh dan dipotong-potong oleh tim agen Arab Saudi saat tunangannya menunggu di luar gedung konsulat.
Seorang pekerja konsulat Saudi di Istanbul mengatakan kepada pengadilan Turki pada 3 Juli dia diminta menyalakan oven kurang dari satu jam setelah Khashoggi memasuki gedung.
Zeki Demir, teknisi lokal yang bekerja untuk konsulat, memberikan bukti pada hari pertama persidangan Turki tanpa kehadiran 20 pejabat Arab Saudi atas pembunuhan Khashoggi.
"Ada lima sampai enam orang di sana ... Mereka meminta saya untuk menyalakan tandoor (oven). Suasananya panik," kata Demir.
Pada Senin (7/9) lalu, pengadilan Saudi membatalkan lima hukuman mati terhadap pelaku pembunuhan Khashoggi. Putusan itu dikecam pelapor khusus PBB dan komunitas internasional. (Al Jazeera/OL-1)
LEBIH dari 10 anggota Partai Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat AS mendesak pemerintahan Presiden AS Donald Trump untuk mengakui negara Palestina. Demikian laporan portal Axios.
Presiden Donald Trump kembali mengancam India akan menaikan tarif impor, sebagai respon pembelian minyak dari Rusia.
RATUSAN mantan pejabat tinggi keamanan Israel menyerukan kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menggunakan pengaruhnya menekan pemerintah Israel.
Nilai tukar rupiah, pada perdagangan Senin 4 Agustus 2025, dibuka menguat sebesar 104 poin atau 0,63% menjadi Rp16.409 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.513 per dolar AS.
Wakil Perdana Menteri Kamboja Sun Chanthol mengatakan negaranya tidak mungkin sepakat mengakhiri perang dengan Thailand tanpa kontribusi Donald Trump,
Jerman telah menjadi pemasok bantuan persenjataan terbesar kedua bagi Ukraina setelah Amerika Serikat.
DANY Rodrick, seorang guru besar dan ekonom terkenal dari International Political Economy at Harvard Kennedy School
India mengecam keras langkah Amerika Serikat dan Uni Eropa yang dianggap sengaja menargetkan negara tersebut karena membeli minyak dari Rusia.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam akan menaikkan tarif impor atas barang-barang dari India menyusul pembelian minyak dari Rusia.
Trump sebelumnya menyampaikan telah memerintahkan pengerahan dua kapal selam bertenaga nuklir sebagai tanggapan atas komentar Medvedev.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved