Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PRESIDEN Belarus Alexander Lukashenko mengatakan Rusia akan menjadi yang berikutnya, jika rezimnya jatuh dalam menghadapi gelombang demonstrasi massa.
"Anda tahu apa yang kami simpulkan dengan pembentukan dan kepemimpinan Rusia? Jika Belarus jatuh, Rusia akan menjadi yang berikutnya," kata Lukashenko, Selasa (8/9).
Lukashenko mengatakan Rusia harus waspada menjelang peristiwa politik tertentu. Apalagi situasi politik saat ini cukup sulit dengan adanya gelombang protes besar. Dia pun mengaku telah memperingatkan Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa hal itu tidak mungkin untuk dilawan.
"Jika Anda berpikir bahwa Rusia kaya dan dapat menangani ini, Anda salah," imbuh Presiden Belarusia itu.
Baca juga: Protes Belarus Berlanjut, Pemerintah Cabut Akreditasi Jurnalis
Belarus telah menyaksikan gelombang besar protes sejak 9 Agustus, ketika pemilihan presiden digelar. Menurut Komisi Pemilihan Umum Pusat, Lukashenko terpilih kembali dengan kemenangan mencapai 80,1%.
Pihak oposisi pun menolak untuk mengakui hasil pemungutan suara. Dalam beberapa hari pertama, penegak hukum mampu meredakan protes dengan menggunakan gas air mata, meriam air, peluru karet, tetapi kemudian polisi berhenti menggunakan kekerasan.
Data resmi menunjukkan lebih dari 6.700 orang ditahan pada awal kerusuhan. Kementerian Dalam Negeri mengatakan ratusan orang terluka dalam protes itu, termasuk lebih dari 130 petugas penegak hukum. Sementara tiga pengunjuk rasa dipastikan tewas. Lukashenko telah meminta bantuan Rusia, namun kecaman dari pihak Barat makin kencang.(AFP/OL-5)
Unjuk rasa tersebut merupakan reaksi terhadap operasi penangkapan besar-besaran yang dilakukan Lembaga Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) terhadap para migran tidak berdokumen.
Wakil Gubernur California, Eleni Kounalakis, berencana mengajukan gugatan hukum atas keputusan Presiden Donald Trump yang mengerahkan Garda Nasional.
Penegak hukum di Los Angeles bersiap menghadapi malam yang penuh ketegangan usai demonstrasi terkait penggerebekan imigrasi.
Wali Kota LA, Karen Bass, mengatakan tidak ada kebutuhan menurunkan pasukan federal dan kehadiran Garda Nasional menciptakan kekacauan yang disengaja.
LAPD menyatakan unjuk rasa di luar Pusat Penahanan Metropolitan sebagai perkumpulan ilegal dan mengizinkan penggunaan peluru tak mematikan.
Penyidik mengatakan Mohammed Sabry Soliman merencanakan pelemparan bom molotov ke demonstran pawai untuk sandera Israel, selama satu tahun.
Para atlet itu dapat lolos ke Olimpiade dengan melewati pemeriksaan ganda, yang pertama dilakukan oleh federasi olahraga internasional terkait, kemudian oleh IOC.
Atlet Individu Netral (AINs) dari kedua negara tidak akan ambil bagian dalam parade delegasi dan tim di upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 karena mereka mewakili diri sendiri.
Aryna Sabalenka berusaha mencetak sejarah dengan mempertahankan gelar Australian Open saat bertemu dengan "Queen Wen" Zheng Qinwen dari Tiongkok.
Atlet dari Rusia dan Belarus telah menghadapi sanksi dari banyak cabang olahraga sejak Moskow melancarkan serangan ke Ukraina, Februari 2022.
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko telah memperingatkan Israel dan sekutunya agar tidak melancarkan serangan terhadap Iran.
Pemimpin oposisi Belarus Svetlana Tikhanovskaya mengajak pemimpin dunia tidak mengabaikan negaranya dan tidak menjadikannya sebagai hadiah penghiburan bagi Putin.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved