Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
SATU orang ditembak mati di Portland setelah bentrokan antara pengunjuk rasa Black Lives Matter (BLM) dan pendukung Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Kota Oregon telah menjadi pusat protes BLM sejak polisi membunuh pria kulit hitam tak bersenjata, George Floyd, di Minnesota pada akhir Mei. Menurut media lokal sebuah karavan ratusan mobil pendukung Trump juga berkumpul di sana kemarin.
Kepolisian Portland mengatakan sebuah unjuk rasa politik melakukan pawai di seluruh pusat Kota Portland. "Ada beberapa contoh kekerasan antara demonstran dan kelompok yang kontra. Petugas telah campur tangan dan dalam beberapa kasus melakukan penangkapan," tambah polisi.
OregonLive melaporkan bentrokan dan momen-momen menegangkan antara kelompok-kelompok itu, meskipun polisi tidak mengatakan apakah penembakan terkait dengan demonstrasi.
Penembakan terjadi sekitar pukul 20.45 di pusat kota, kata polisi kemudian dalam sebuah pernyataan, menambahkan penyelidikan sedang dilakukan.
Baca juga : India Catat Kenaikan Harian Tertinggi Covid-19 di Dunia
"Petugas Kepolisian Portland mendengar suara tembakan dari daerah Southeast 3rd Avenue dan Southwest Alder Street," kata pernyataan itu. "Mereka merespons dan menemukan korban dengan luka tembak di dada."
Trump akan melakukan perjalanan minggu depan ke Midwestern, Kenosha, tempat warga Afrika-Amerika Jacob Blake,29, ditembak beberapa kali di punggung oleh seorang polisi kulit putih, memicu gelombang protes nasional.
Dia akan bertemu polisi di Kenosha, Wisconsin, pada Selasa dan survei kerusakan akibat kerusuhan baru-baru ini yang dipicu oleh penembakan akhir pekan lalu, kata juru bicara Gedung Putih Judd Deere.
Blake ditembak setidaknya setengah lusin kali di depan anak-anaknya yang masih kecil ketika dia mencoba masuk ke dalam mobil, dalam sebuah insiden yang memicu luapan amarah atas penembakan lain terhadap seorang pria kulit hitam oleh polisi.
Deere tidak mengatakan apakah Trump akan bertemu dengan keluarga Blake.
Para pengunjuk rasa telah turun ke jalan di kota-kota besar nasional musim panas ini karena kematian orang kulit hitam di tangan polisi. Ini adalah kerusuhan sipil paling luas di AS selama beberapa dekade.
Trump telah mencirikan sebagian besar aktivis yang damai sebagai perusuh saat ia mendorong pesan hukum dan ketertiban saat berjuang keras untuk terpilih kembali pada Pilpres November mendatang.
Kenosha, sekitar satu jam perjalanan dari Chicago, menyaksikan tiga malam kekerasan setelah penembakan Blake ketika pengunjuk rasa membakar gedung dan mobil. (AFP/RTE/OL-2)
Mantan kontraktor keamanan GHF mengaku kepada BBC, ia menyaksikan rekan-rekannya menembaki warga Palestina.
Sheriff Kootenai County, Robert Norris, menyatakan kebakaran semak di lereng timur Gunung Canfield akan terus menyala karena kondisi belum aman.
Sebanyak dua orang tewas dalam insiden penembakan saat merespon kebakaran hutan di Idaho, Amerika Serikat.
Pengantin perempuan tewas ditembak usai meninggalkan pesta pernikahan di desa Goult, Prancis.
Vance Luther Boelter didakwa membunuh legislator Melissa Hortman dan penembakan terhadap senator negara bagian Minnesota, John Hoffman.
Gale juga mengungkapkan bahwa Hortman sempat memiliki kekhawatiran soal keselamatan pribadi.
Unjuk rasa tersebut merupakan reaksi terhadap operasi penangkapan besar-besaran yang dilakukan Lembaga Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) terhadap para migran tidak berdokumen.
Wakil Gubernur California, Eleni Kounalakis, berencana mengajukan gugatan hukum atas keputusan Presiden Donald Trump yang mengerahkan Garda Nasional.
Penegak hukum di Los Angeles bersiap menghadapi malam yang penuh ketegangan usai demonstrasi terkait penggerebekan imigrasi.
Wali Kota LA, Karen Bass, mengatakan tidak ada kebutuhan menurunkan pasukan federal dan kehadiran Garda Nasional menciptakan kekacauan yang disengaja.
LAPD menyatakan unjuk rasa di luar Pusat Penahanan Metropolitan sebagai perkumpulan ilegal dan mengizinkan penggunaan peluru tak mematikan.
Penyidik mengatakan Mohammed Sabry Soliman merencanakan pelemparan bom molotov ke demonstran pawai untuk sandera Israel, selama satu tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved