Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Tes Covid-19 Kurang Akurat Timbulkan Kekhawatiran

(Al Jazeera/Hym/I-1)
25/8/2020 05:30
Tes Covid-19 Kurang Akurat Timbulkan Kekhawatiran
Pejabat kesehatan mengumpulkan sampel usap hidung dari seorang pria untuk menguji virus corona COVID-19, di rumah sakit sipil di Amritsar(Photo by NARINDER NANU / AFP))

PAKAR kesehatan prihatin dengan keputusan pemerintah India untuk menerapkan tes cepat yang menyaring antigen atau protein virus ketika pihak berwenang meningkatkan tes covid-19 di tengah meningkatnya infeksi.

India melewati angka tiga juta kasus, Minggu (23/8), 17 hari setelah melewati angka dua juta. Negara ini merupakan negara yang terkena dampak terparah di Asia dan ketiga di belakang Amerika Serikat dan Brasil secara global.

Pada Juni lalu, negara terpadat kedua di dunia itu mulai menggunakan pengujian yang lebih murah, lebih cepat, tetapi kurang akurat untuk meningkatkan pengujiannya.

Tes cepat tersebut meningkatkan level pengujian India hampir lima kali lipat dalam dua bulan. Namun, angka pemerintah menunjukkan beberapa bagian negara mungkin menjadi terlalu bergantung pada tes yang lebih cepat yang dapat melewatkan infeksi sebenarnya.

Sejauh ini, pihak berwenang telah menjatahi penggunaan tes molekuler yang lebih tepat untuk mendeteksi kode genetik virus. Pada 14 Juni, India memutuskan untuk mendukungnya dengan tes yang lebih cepat.

Meskipun kurang akurat, tes ini murah dan memberikan hasil dalam hitungan menit. Kebanyakan tidak memerlukan laboratorium untuk pemrosesan atau peralatan khusus, atau personel terlatih.

"Sampel yang diuji menggunakan kedua tes meningkat dari 5,6 juta pada pertengahan Juni menjadi 26 juta pada dua bulan kemudian. Dan hampir sepertiga dari semua tes yang dilakukan setiap hari sekarang menjadi tes antigen," kata pejabat kesehatan.

Akan tetapi, pengalaman India juga menyoroti kesulitan yang dihadapi karena terlalu bergantung pada tes antigen dengan mengorbankan tes yang lebih akurat. Tes tersebut mungkin secara keliru membersihkan banyak orang yang terinfeksi sehingga berkontribusi pada penyebaran virus di daerah yang terkena dampak paling parah. (Al Jazeera/Hym/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya