Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

AS dan Rusia Sambut Baik Undangan Pembicaraan Suriah

Haufan Hasyim Salengke
20/8/2020 06:56
AS dan Rusia Sambut Baik Undangan Pembicaraan Suriah
Warga Suriah melintas menggunakan sepeda motor di depan mural kampanye protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran covid-19.(AFP/Delil SOULEIMAN)

AMERIKA Serikat (AS) dan Rusia menyambut baik undangan dari utusan khusus PBB untuk Suriah, Rabu (19/8), untuk berpartisipasi dalam putaran ketiga pembicaraan Komite Konstitusi Suriah di Jenewa, akhir bulan ini.

Pada pertemuan daring Dewan Keamanan (DK) PBB, Geir Pedersen mendesak para pihak untuk menghadiri pertemuan tersebut "dengan itikad baik dan tanpa prasyarat."

“Saya terus mendorong seluruh anggota panitia untuk datang ke Jenewa siap terlibat secara sungguh-sungguh atas substansi tersebut, atas dasar agenda yang telah disepakati para ketua bersama, tentunya tanpa ada prasyarat,” ujarnya.

Dia memuji koordinasi Turki-Rusia di Suriah barat laut, memperingatkan dampak manusia dan sosial dari covid-19 pada warga sipil.

Duta Besar AS untuk PBB Kelly Craft mengundang para delegasi untuk melampaui diskusi sebelumnya dan secara langsung membahas reformasi konstitusi.

Dia menekankan pemerintahan Presiden Donald Trump mendukung penuh Pedersen dalam upaya memfasilitasi keinginan komite untuk menyusun konstitusi baru.

Baca juga: Tuduhan Korupsi Muncul di Tengah Pandemi di Afsel

Selain itu, Duta Besar Rusia untuk PBB Vasily Nebenzya menggarisbawahi pentingnya mempertahankan dialog politik. Ia mengatakan Rusia terus memiliki perwakilan khusus di komite dan memberikan dukungan yang diperlukan kepada warga Suriah.

Terlepas dari pandemi covid-19, babak baru pembicaraan damai Suriah akan dimulai pada 24 Agustus.

Putaran terakhir pembicaraan gagal dimulai pada 29 November karena kesepakatan dalam agenda tidak dapat dicapai, kata Pedersen kepada wartawan pada saat itu.

Suriah telah terkunci dalam perang saudara yang ganas sejak awal 2011 ketika rezim Bashar al-Assad menindak protes prodemokrasi dengan kekerasan yang tidak terduga.

Lebih dari 5 juta warga sipil telah menjadi pengungsi. Turki menampung 3,6 juta pengungsi, paling banyak dari negara mana pun di dunia.

Komite peninjau konstitusi terdiri dari 150 delegasi yang dibagi rata di antara rezim, oposisi, dan masyarakat sipil. 'Badan kecil' komite, yang terdiri dari 45 anggota, akan ambil bagian dalam pertemuan minggu depan.

Tinjauan konstitusional adalah bagian sentral dari rencana perdamaian PBB untuk Suriah, yang ditentukan oleh resolusi Dewan Keamanan 2254, yang diadopsi pada Desember 2015. (AA/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya