Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
Kota Belanda Arnhem sedang menggali jalan aspal dan menciptakan daerah teduh di sekitar distrik perbelanjaan yang sibuk. Hal ini diputuskan setelah pemerintah kota menyimpulkan bahwa konsekuensi dari pemanasan global tidak dapat dihindari.
Di rencana tata kota untuk 10 tahun mendatang yang diresmikan pada hari Rabu (29/7), tata letak baru diusulkan untuk mempersiapkan penduduk agar lebih siap menghadapi kondisi cuaca ekstrem seperti hujan lebat, kekeringan dan gelombang panas yang hebat.
Dewan Kota telah memutuskan bahwa 10% dari jalan aspal diganti rumput dan tanaman lain untuk menyerap panas dengan lebih baik dan meningkatkan penyerapan hujan kota. Dengan demikian, 90% air hujan diserap ke dalam tanah daripada mengalir ke selokan kota.
Pohon akan ditanam di sepanjang pinggir jalan untuk menyediakan perlindungan dari matahari dan tempat-tempat “pendinginan” baru, lengkap dengan kolam dan area tertutup, akan dibangun di dekat alun-alun yang sibuk dan pusat perbelanjaan.
Banyak kota di Belanda yang berada di bawah permukaan laut dan semua pusat kota di daerah itu telah diminta untuk melakukan tes tekanan iklim untuk melihat bagaimana mereka bisa beradaptasi dengan pola curah hujan, gelombang panas dan periode aliran sungai yang tinggi dan rendah.
Baca juga: KBRI New Delhi Berhasil Pulangkan 24 WNI
Anggota dewan kota Cathelijne Bouwkamp mengatakan pemerintah kota akan menjalankan upaya tersebut tetapi dewan juga akan memberikan hibah kepada penduduk yang mengusulkan cara-cara mereka mengumpulkan air hujan atau yang memasang atap hijau.
Dalam upayanya untuk mengurangi 10% dari aspal kota, jalan-jalan yang jarang digunakan akan diutamakan dan pemerintah kota sedang menyelidiki apakah memungkinkan mendaur ulang atau menjual kembali material tersebut.
Bouwkamp mengatakan kota itu akan terus mengurangi emisi karbonnya sebagai bagian dari rencana tata kota. "Transisi energi ada di sana untuk memastikan bahwa kota tetap dapat ditinggali di masa depan," katanya. “Kita juga harus beradaptasi dengan perubahan iklim yang sedang terjadi sekarang. Banjir, panas, dan kekeringan semakin meningkat.”
Pemerintah Belanda telah berjanji untuk mengurangi emisi gas rumah kaca Belanda sebesar 49% pada tahun 2030, dibandingkan dengan tingkat tahun 1990, dan untuk memastikan pengurangan 95% pada tahun 2050.
INDONESIA memperkuat posisinya menuju Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 yang ditegaskan dalam Conference of the Parties (COP26) di Glasgow, Skotlandia.
KOMUNITAS Bidara di Mbay, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT, melakukan kegiatan sosialisasi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim bagi para pemuda, pelajar, nelayan, petani, mahasiswa.
Pencairan gletser akibat perubahan iklim terbukti dapat memicu letusan gunung berapi yang lebih sering dan eksplosif di seluruh dunia.
Kemah pengkaderan ini juga mengangkat persoalan-persoalan lingkungan, seperti perubahan iklim yang mengakibatkan bencana alam.
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Fenomena salju langka menyelimuti Gurun Atacama, wilayah terkering di dunia, menghentikan sementara aktivitas observatorium ALMA.
Bea Cukai Indonesia hadir dalam WCO Policy Commission dan Council Session 2025 di Brussel, memperkuat pengawasan lintas negara dan kolaborasi internasional di bidang kepabeanan.
PEMBALAP Ducati, Marc Marquez, tampil luar biasa di sprint race MotoGP Belanda 2025.
Sejumlah perusahaan Belanda sebelumnya telah berminat untuk berinvestasi di sektor pertanian Indonesia, meskipun sempat menghadapi beberapa kendala.
PULUHAN ribu orang berpakaian merah berbaris melalui jalan-jalan di Den Haag dan di Brussels untuk menuntut lebih banyak tindakan pemerintah mereka terhadap genosida di Gaza.
PRESIDEN Prabowo Subianto membeberkan kolonialisme Belanda telah merampas sekitar USD 31 triliun selama menjajah Indonesia.
Belanda berhasil mengalahkan Finlandia 2-0 di laga kualifikasi Piala Dunia Grup G.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved