Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
Kota Belanda Arnhem sedang menggali jalan aspal dan menciptakan daerah teduh di sekitar distrik perbelanjaan yang sibuk. Hal ini diputuskan setelah pemerintah kota menyimpulkan bahwa konsekuensi dari pemanasan global tidak dapat dihindari.
Di rencana tata kota untuk 10 tahun mendatang yang diresmikan pada hari Rabu (29/7), tata letak baru diusulkan untuk mempersiapkan penduduk agar lebih siap menghadapi kondisi cuaca ekstrem seperti hujan lebat, kekeringan dan gelombang panas yang hebat.
Dewan Kota telah memutuskan bahwa 10% dari jalan aspal diganti rumput dan tanaman lain untuk menyerap panas dengan lebih baik dan meningkatkan penyerapan hujan kota. Dengan demikian, 90% air hujan diserap ke dalam tanah daripada mengalir ke selokan kota.
Pohon akan ditanam di sepanjang pinggir jalan untuk menyediakan perlindungan dari matahari dan tempat-tempat “pendinginan” baru, lengkap dengan kolam dan area tertutup, akan dibangun di dekat alun-alun yang sibuk dan pusat perbelanjaan.
Banyak kota di Belanda yang berada di bawah permukaan laut dan semua pusat kota di daerah itu telah diminta untuk melakukan tes tekanan iklim untuk melihat bagaimana mereka bisa beradaptasi dengan pola curah hujan, gelombang panas dan periode aliran sungai yang tinggi dan rendah.
Baca juga: KBRI New Delhi Berhasil Pulangkan 24 WNI
Anggota dewan kota Cathelijne Bouwkamp mengatakan pemerintah kota akan menjalankan upaya tersebut tetapi dewan juga akan memberikan hibah kepada penduduk yang mengusulkan cara-cara mereka mengumpulkan air hujan atau yang memasang atap hijau.
Dalam upayanya untuk mengurangi 10% dari aspal kota, jalan-jalan yang jarang digunakan akan diutamakan dan pemerintah kota sedang menyelidiki apakah memungkinkan mendaur ulang atau menjual kembali material tersebut.
Bouwkamp mengatakan kota itu akan terus mengurangi emisi karbonnya sebagai bagian dari rencana tata kota. "Transisi energi ada di sana untuk memastikan bahwa kota tetap dapat ditinggali di masa depan," katanya. “Kita juga harus beradaptasi dengan perubahan iklim yang sedang terjadi sekarang. Banjir, panas, dan kekeringan semakin meningkat.”
Pemerintah Belanda telah berjanji untuk mengurangi emisi gas rumah kaca Belanda sebesar 49% pada tahun 2030, dibandingkan dengan tingkat tahun 1990, dan untuk memastikan pengurangan 95% pada tahun 2050.
Penelitian terbaru mencatat lebih dari 5.000 mamalia laut terdampar di pesisir Skotlandia sejak 1992.
Studi terbaru di jurnal One Earth mengungkap 60% wilayah daratan Bumi kini berisiko, dengan 38% menghadapi risiko tinggi.
Banjir monsun telah menyapu bersih seluruh desa, memicu tanah longsor, dan menyebabkan banyak orang hilang.
Studi terbaru mengungkap populasi burung tropis turun hingga 38% sejak 1950 akibat panas ekstrem dan pemanasan global.
Dengan cara mengurangi emisi gas rumah kaca, beradaptasi perubahan iklim, dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Perubahan iklim ditandai dengan naiknya suhu rata-rata, pola hujan tidak menentu, serta kelembaban tinggi memicu ledakan populasi hama seperti Helopeltis spp (serangga penghisap/kepik)
Melalui skema beasiswa pelatihan dan penempatan kerja ke Eropa, para perawat terpilih dipersiapkan tidak hanya secara teknis, tetapi juga dibekali kemampuan bahasa Belanda.
PEMERINTAH Belanda menyatakan dua menteri Israel sebagai persona non grata akibat pernyataan dan tindakan yang dianggap memicu kekerasan serta mendorong pembersihan etnis Gaza.
PM Belanda mendukung Uni Eropa menagguhkan akses Israel ke Program pendanaan riset dan inovasi Horizon Europe, karena krisis kemanusiaan di Gaza.
TERJADI lagi, setelah wisatawan asing asal Brasil dan Swiss mengalami kecelakaan saat mendaki Gunung Rinjani, Lombok, kini pendaki asal Belanda mengalami hal serupa.
Bea Cukai Indonesia hadir dalam WCO Policy Commission dan Council Session 2025 di Brussel, memperkuat pengawasan lintas negara dan kolaborasi internasional di bidang kepabeanan.
PEMBALAP Ducati, Marc Marquez, tampil luar biasa di sprint race MotoGP Belanda 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved