Trump Kirim Pejabat Federal ke Berbagai Kota di AS Jelang Pilpres

Faustinus Nua
21/7/2020 17:15
Trump Kirim Pejabat Federal ke Berbagai Kota di AS Jelang Pilpres
Presiden Amerika Serikat Donald Trump(AFP/JIM WATSON)

Donald Trump telah berjanji untuk mengirim petugas federal ke beberapa kota di Amerika Serikat (AS) yang dikuasai Demokrat. Pasalnya, demonstrasi hingga kerusahan yang terjadi akibat isu rasial dinilainya tidak ditangani dengan baik oleh pemimpin Demokrat.

Dikutip The Guardian, para kritikus menilai langkah tersebut sebagai upaya untuk mematikan strategi hukum dan ketertiban jelang Pilpres November nanti. Trump ingin meningkatkan elektabilitasnya, lantaran jajak pendapat akhir-akhir ini menunjukan hasil negatif bagi calon presiden dari Partai Republik itu.

Berbicara kepada wartawan di Gedung Putih pada Senin, Trump mengidentifikasi New York, Chicago, Philadelphia, Detroit, Baltimore, dan Oakland sebagai tempat yang membutuhkan agen federal. Kota-kota itu dipimpin oleh wali kota Demokrat liberal.

"Kami mengirim penegak hukum. Kami tidak bisa membiarkan ini terjadi pada kota-kota," kata Trump seperti dilansir The Guardian.

Larry Sabato, direktur Center for Politics di University of Virginia, mengatakan Trump membutuhkan waktu lebih lama untuk menekankan hukum dan ketertiban. Hal itu seharusnya sudah dijalankan sebelumnya.

Baca juga: Rusia Terus Tingkatkan Kekuatan Angkatan Bersenjatanya

"Tapi saya yakin dia mulai di konvensi. Ini akan menjadi salah satu tema utama dari janjinya. 'Liberal gila ini menyebabkan masalah lagi'," ungkapnya

Pada Senin, surat kabar Chicago Tribune melaporkan bahwa Departemen Keamanan Dalam Negeri membuat rencana untuk mengerahkan sekitar 150 agen. Mereka akan membantu polisi membela mengamankan demonstran, mengingat telah terjadi bentrokan pada Jumat lalu.

Lori Lightfoot, Wali Kota Chicago dan seorang Demokrat, menyampaikan keprihatinannya terkait rekam jejak di kota Portland.

"Saya telah berbicara dengan Wali Kota Portland (dan) kami tidak memerlukan agen federal yang menangkap orang dari jalanan dan menahan mereka. Saya pikir itu tidak sah," ujarnya.

Demokrat juga memperingatkan Chad Wolf, pejabat sekretaris Keamanan Dalam Negeri. Tindakan itu merupakan ancaman terhadap kebebasan sipil, menyerukan Wolf untuk mundur.

Anggota Kongres Don Beyer dari Virginia menyebut Wolf tengah mengawasi penyalahgunaan otoriter. Hal itu mengkhianati prinsip-prinsip dasar AS dan akan menakuti Pendiri bangsa.

"Memerintahkan pendudukan kota-kota AS akan menambah eskalasi kekerasan, dan dengan sengaja mempertaruhkan nyawa orang Amerika atas protes damai. Ini tidak dapat diterima. Sekretaris Wolf harus segera mengundurkan diri atau dipecat," tukas Beyer.

Kebijakan Trump dengan istilah hukum dan ketertiban diambil menjelang pilpres AS November nanti. Selain, mencederai hak-hak sipil di negara demokrasi itu, tindakan itu pun dinilai hanya untuk menekan popularitas lawan Demokratnya. (TheGuardian/OL-14)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya