Headline

Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.

Fokus

Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.

Demokrat Bantah Jadi Dalang Isu Ijazah Palsu Jokowi

M Ilham Ramadhan Avisena
28/7/2025 17:33
Demokrat Bantah Jadi Dalang Isu Ijazah Palsu Jokowi
Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra(Antara)

KOORDINATOR Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra membantah tudingan yang menyebutkan partai sebagai dalang dari ramainya isu ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo. Itu dianggap sebagai upaya adu domba yang memperkeruh suasana.

Tuduhan dengan istilah 'partai biru', kata Herzaky, diarahkan kepada Partai Demokrat yang dimaknai sebagai upaya insinuatif yang menyesatkan dan mencemarkan nama baik partai. 

Opini dari Roy Suryo perihal ijazah palsu juga dipastikan tak berkaitan dengan Partai Demokrat. "Ia telah mengundurkan diri sejak tahun 2019. Keputusan tersebut diterima karena adanya perbedaan pandangan yang tidak lagi sejalan dengan arah kebijakan partai," kata Herzaky melalui keterangannya, Senin (28/7).

Dia menambahkan, hubungan antara keluarga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan keluarga Jokowi sejauh ini cukup hangat dan baik. Kedua putra Jokowi bahkan menghadiri Kongres V Partai Demokrat yang dipimpin oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selaku Ketua Umum Partai Demokrat.

Perihal tidak hadirnya AHY dalam Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI), kata Herzaky, dikarenakan harus merawat SBY. AHY juga telah mengutus Sekretaris Jenderal dan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, yaitu Herman Khaeron dan Teuku Riefky Harsya untuk hadir pada kongres tersebut.

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, anak dari Jokowi juga disebut menjenguk secara langsung SBY di RSPAD. "Hubungan ini mencerminkan keharmonisan yang kuat antarkeluarga, dan tidak pantas dijadikan sasaran provokasi," kata Herzaky.

"Kami mencermati adanya pihak-pihak yang mencoba mengail di air keruh, dengan memanfaatkan isu ini untuk mengadu domba antara Bapak SBY dan Bapak Jokowi," tambahnya. 

Karena itu, upaya adu domba tersebut dinilai tak etis dan berpotensi merusak ruang publik serta tidak mencerminkan demokrasi yang sehat. (P-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal
Berita Lainnya