Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pasukan Prancis Bunuh Pemimpin Al-Qaeda

Haufan Hasyim Salengke
07/6/2020 06:35
Pasukan Prancis Bunuh Pemimpin Al-Qaeda
Menteri Pertahanan Prancis, Florence Parly.(AFP/Loic VENANCE)

PASUKAN Prancis membunuh pemimpin kelompok militan Al-Qaeda in the Islamic Maghreb (AQIM), Abdelmalek Droukdel, di Mali bagian utara, Jumat (5/6/2020).

Menteri Pertahanan Prancis, Florence Parly, Jumat (5/6/2020) waktu setempat, menyatakan Droukdel tewas pada Kamis di dekat perbatasan Aljazair, tempat kelompok itu memiliki pangkalan untuk melakukan serangan dan penculikan orang Barat di zona Sahel Sub-Sahara.

“Banyak rekan dekat Droukdel--yang memimpin beberapa kelompok afiliasi jihad di seluruh wilayah tanpa hukum--juga dinetralkan,” tambahnya.

AQIM muncul dari sebuah kelompok yang dimulai pada akhir 1990-an oleh kelompok Islam Aljazair radikal dan pada 2007 berjanji setia pada jaringan Al-Qaeda Osama bin Laden.

Kelompok itu telah mengklaim bertanggung jawab atas serangkaian serangan terhadap pasukan dan warga sipil di seluruh Sahel, termasuk serangan 2016 terhadap hotel dan restoran kelas atas di Burkina Faso yang menewaskan 30 orang, terutama orang Barat.

Prancis telah mengerahkan lebih dari 5.000 tentara untuk memerangi kelompokkelompok jihadis di wilayah tersebut--bentangan yang sebagian besar tanpa hukum membentang di Burkina Faso, Chad, Mali, Mauritania, dan Niger, tempat obat-obatan dan senjata mengalir melalui perbatasan yang keropos.

Pada 2012, kota-kota utama jatuh di bawah kendali kelompok- kelompok jihad yang terkait dengan Al-Qaeda dan pemberontak yang dipimpin etnik Tuareg yang mengarah ke intervensi militer yang dipimpin Prancis.

Menurut PBB, Droukdel merupakan seorang ahli bahan peledak dan perangkat yang menewaskan ratusan warga sipil dalam serangan di tempat- tempat umum.

Prancis juga mengklaim menangkap pemimpin Negara Islam dalam kelompok Sahara Besar (EIGS). “Pada 19 Mei, pasukan Prancis menangkap Mohamed el Mrabat, veteran jihad di wilayah Sahel, dan seorang kader penting di EIGS”, kata Parly di Twitter. (AFP/AA/Hym/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya