Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Aksi Protes Antirasisme Juga Terjadi di Prancis

Nur Aivanni
03/6/2020 08:18
Aksi Protes Antirasisme Juga Terjadi di Prancis
Demonstran di depan Pengadilan Prancis menyerukan protes soal kematian pria kulit hitam oleh polisi Prancis(AFP/Michel Rubinel)

SEBANYAK 20.000 orang melakukan aksi unjuk rasa di Paris. Aksi itu digelar untuk memprotes kematian seorang pria kulit hitam Adama Traore pada tahun 2016 dalam tahanan Polisi Prancis.

Mereka berunjuk rasa di luar pengadilan Paris meskipun ada larangan menggelar pertemuan lebih dari 10 orang untuk mengendalikan penyebaran virus korona.

Aksi yang semula berjalan damai itu, berakhir bentrok antara pengunjuk rasa dengan aparat polisi yang melibatkan penembakan gas air mata, peluru karet dan pembakaran barikade.

Aksi unjuk rasa tersebut menggunakan slogan-slogan seperti yang digunakan dalam demonstrasi di AS atas kematian pria kulit hitam tak bersenjata George Floyd. Banyak pengunjuk rasa mendapat inspirasi dari aksi protes di AS tersebut.

Mereka melakukan aksi protes tersebut setelah adanya rilis dua laporan medis yang berbeda tentang penyebab kematian Adama Traore, yang kasusnya telah lama menjadi seruan terhadap kebrutalan polisi di Prancis.

Baca juga:  Ratusan Pengunjuk Rasa Ditahan Terkait Demonstrasi George Floyd

Sebelum hari itu, kakak perempuan Traore, Assa, berbicara kepada para pengunjuk rasa

 "Hari ini kita tidak hanya berbicara tentang perjuangan keluarga Traore. Ini adalah perjuangan untuk semua orang. Ketika kita berjuang untuk George Floyd, kita berjuang untuk Adama Traore," katanya.

"Apa yang terjadi di Amerika Serikat adalah gaung dari apa yang terjadi di Prancis," tambahnya.

Aksi protes digelar di seluruh Prancis dengan 2.500 pengunjuk rasa menghadiri rapat umum di utara kota Lille, 1.800 di Marseille dan 1.200 di Lyon.

Sebagai informasi, kasus Traore telah lama menjadi kontroversial di Prancis. Traore meninggal di kantor polisi setelah ditangkap oleh tiga petugas. Polisi menekan Traore dengan badan mereka.

Pada Jumat, para ahli medis Prancis melepaskan tiga petugas polisi dari tuduhan. Mereka mengatakan kematian Traore bukan karena 'mati lemas' tetapi karena 'edema kardiogenik' yang dikaitkan dengan kesehatannya yang buruk.

Namun, pada Selasa, sebuah penyelidikan baru yang diminta oleh keluarga Traore mengatakan kematiannya disebabkan oleh teknik penangkapan yang digunakan para petugas.(CNA/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya