Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
NILAI tukar dolar Amerika Serikat (AS) anjlok terhadap sejumlah mata uang global pada penutupan perdagangan Kamis waktu setempat. Hal itu disebabkan tingginya angka pengangguran di Negeri Paman Sam, berikut langkah terbaru The Fed untuk mendukung perekonomian di tengah pandemi virus korona (covid-19).
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya merosot 0,49% menjadi 99,6244 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan New York, nilai tukar euro meningkat menjadi US$ 1,0923 dari US$ 1,0861 pada sesi sebelumnya.
Kemudian, nilai tukar pound sterling menguat menjadi US$ 1,2445 dari US$ 1,2392 pada sesi sebelumnya. Dolar Australia juga naik menjadi US$ 0,6318 dari US$ 0,6235.
Baca juga: The Fed Luncurkan Langkah Agresif, Dolar AS Melemah
Terhadap mata uang Jepang, dolar AS dibeli 108,48 yen, lebih rendah dari 108,81 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9668 franc dari 0,9712 franc. Berikut, melemah menjadi 1,4020 dolar Kanada dari 1,4039 dolar Kanada.
Pekan lalu, data klaim pengangguran awal di AS mencapai 6,6 juta orang di tengah pelemahan ekonomi akibat pandemi covid-19. Menyusul data mengejutkan yang serupa pada pekan sebelumnya. Data itu dirilis Biro Statistik Tenaga Kerja AS.
Pada Kamis (9/4), The Fed mengumumkan langkah tambahan untuk menyediakan US$ hingga 2,3 triliun dalam bentuk pinjaman guna mendukung perekonomian.
Baca juga: Trump: Amerika Serikat Darurat Nasional Virus Korona
"Pendanaan ini akan membantu rumah tangga dan pengusaha dari semua ukuran. Serta meningkatkan kemampuan pemerintah negara bagian dan pemerintah daerah untuk memberikan layanan penting selama pandemi," bunyi keterangan Bank Sentral AS.
The Fed akan terus menggunakan semua alat yang tersedia sampai ekonomi AS perlahan pulih dari kerugian yang disebabkan pandemi covid-19. Gubernur The Fed, Jerome Powell, mengakui sejumlah batas kekuatan yang dimiliki bank sentral.
“Upaya berani The Fed membantu mengimbangi berita yang lebih mengerikan di pasar kerja. Bahwa tindakan tegas The Fed menggarisbawahi kekuatan yang tidak terbatas. Hal itu akan menjaga ketenangan pasar keuangan," tutur Joe Manimbo, analis pasar senior dari Western Union.(Ant/OL-11)
POLEMIK kebijakan pascapandemi, dan memanasnya konflik geopolitik menjadi faktor pembeda jika dibanding dengan pemicu krisis ekonomi sebelumnya, seperti pada 1998 dan 2008.
SEJAK pandemi covid-19 hingga saat ini dan seterusnya, inflasi telah menjadi perhatian utama bagi para pengambil kebijakan ekonomi dan moneter di seluruh dunia.
Penutupan sebagian pemerintah AS (shutdown) selama lima pekan, merusak kinerja ekonomi domestik pada kuartal I 2019. Namun, dampak gangguan diprediksi akan segera pulih.
Suku bunga saat ini "sesuai", kata Powell dalam sebuah wawancara luas, acara berita selama 60 menit di CBS tv.
Orang nomor satu di Federal Reserve System (The Fed) akan memberikan petunjuk terkait prospek suku bunga AS.
Bank sentral AS (The Fed) telah meluncurkan kebijakan agresif untuk mendukung pasar di tengah pandemi Covid-19. Akan tetapi, nilai tukar dolar AS masih melemah.
Kasus penyakit autoimun mengalami peningkatan setelah pandemi covid-19. Hal ini diungkapkan oleh seorang dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan alergi imunologi
JUMLAH total kasus covid-19 di Jawa Barat, saat ini mencapai 427 kasus. Daerah dengan penjangkitan tertinggi ialah Kota Depok dengan 66 kasus, dan Kota Bandung sebanyak 63 kasus.
PEMERINTAH Kota Tasikmalaya terus berusaha melakukan antisipasi terkait lonjakan kasus Covid-19 yang kembali muncul di Jawa Barat.
Namun, pascapandemi kondisi perkembangan angka kemiskinan secara bertahap terus membaik.
Melalui Dinas Kesehatan, Kota Bandung kini memperkuat seluruh lini kesiapsiagaan demi melindungi warganya.
Masyarakat harus selalu waspada serta selalu menjaga pola hidup sehat bersih (PHBS).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved