Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kelompok Jenderal Haftar Tembakkan Roket ke Rumah Sakit   

Deri Dahuri
08/4/2020 11:55
Kelompok Jenderal Haftar Tembakkan Roket ke Rumah Sakit   
Kelompok pemberontak di bawah pimpinan Marsekal Khalifa Haftar.(AFP)

PERSERIKATAN Bangsa-Bangsa (PBB) mengutuk serangan yang menargetkan sebuah rumah sakit di Tripoli, Libya. PBB menyebut serangan tersebut telah melanggar hukum internasional apalagi pada saat ini Libya sedang melawan pandemi virus korona baru atau Covid-19.

Pada Senin (6/4) waktu setempat, sebuah roket menghantam halaman Rumah Sakit Umum Al Khadra yang berada di daerah Tripoli yang kendalikan pasukan pemerintah yang mendapat dukungan internasional. Serangan tersebut menewaskan enam tenaga medis.

Pada jumpa pers melalui video conference, Selasa (8/4),  Jens Laerke, juru bicara PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), mengatakan bahwa PBB  sangat terkejut setelah mengetahui serangan yang menyasar ke sebuah rumah sakit.

Laerke mendapat laporan serangan tersebut dari Koordinator Kemanusiaan untuk Libya, Yacoub El Hillo.

 "Pada saat orang-orang di Libya tidak melakukan aktivitas dan tinggal di rumah demi keamanan dan fasilitas medis yang difungsikan (untuk mencegah penularan Covid-19), kami justru menerima berita tentang serangan lain terhadap sebuah rumah sakit,"  jelas Laerke.

"Ini adalah pelanggaran yang terang-terangan terhadap hukum kemanusiaan internasional ... Hal ini  tidak dapat diterima saat fasilitas dan petugas kesehatan sangat dibutuhkan  dalam perjuangan kita melawan pandemi global," kata Laerke mengutip El Hillo.

"Serangan yang menyedihkan seperti ini telah mengakibatkan kerusakan yang besar pada fasilitas medis yang paling dibutuhkan.  Jelas pelanggaran hukum," kata Laerke.

Pihan Dewan Distrik Abu Salim, Tripoli, mengatakan rumah sakit itu dihantam roket diyakini dilakukan kelompok Tentara Nasional Libya (LNA) yang berpusat di timur. Kelompok LNA dikendalikan mantan petinggi militer Libya, Marsekal Khalifa Haftar, yang juga pernah kepala militer nasional Libya.  LNA kerap melakukan serangan untuk menguasai Tripoli.

Dewan Distrik Abu Salim memposting foto-foto yang memperlihatkan mobil rusak di halaman rumah sakit.  Wartawan Al Jazeera, melaporkan dari Tripoli, mengatakan bahwa enam petugas kesehatan terluka dalam serangan itu.

"Rumah sakit mengalami kerusakan parah dalam serangan itu. Padahal rumah sakit itu  adalah salah satu rumah sakit terbesar di Tripoli yang ditugaskan untuk menagani pasien Covid-19 yang baru saja dipindahkan ke sana," demikian laporan Al-Jazeera. (AFP/Aljazeera/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya