Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan memberlakukan pembatasan tambahan untuk menahan penyebaran virus korona di negara itu.
Pada Jumat (27/3), Erdogan mengumumkan penangguhan semua penerbangan internasional ke dan dari Turki serta pengawasan yang ketat terhadap perjalanan domestik.
Per Jumat, jumlah kematian terkait virus korona di Turki telah meningkat menjadi 92, sementara total kasus mencapai 5.698.
Langkah-langkah pembatasan baru termasuk meminta persetujuan dari gubernur lokal sebelum melakukan perjalanan antarkota dan penutupan area piknik, hutan dan situs arkeologi selama akhir pekan.
Erdogan tidak memberikan batas waktu kapan pembatasan tersebut akan berakhir. "Durasi tindakan ini akan tergantung pada tekad rakyat kami untuk mengikuti instruksi," kata Erdogan, seperti dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (28/3).
"Insya Allah, kami akan mengatasi masalah ini dalam waktu sesingkat mungkin jika semua langkah benar-benar diikuti," tambahnya.
Presiden mengatakan langkah-langkah tersebut akan dilaksanakan dengan pengawasan yang lebih besar di 30 wilayah metropolitan, termasuk empat kota terpadat di negara itu, yaitu Ankara, Istanbul, Kocaeli dan Izmir.
Dia meminta warga untuk secara sukarela mengisolasi diri jika mereka merasa tidak sehat. "Kita bisa melihat dari seluruh dunia apa yang terjadi ketika orang tidak mematuhi aturan. Lihat Amerika Serikat," katanya. (Al Jazeera/OL-8)
Buron paling dicari di Swedia, Ismail Abdo berhasil ditangkap di Turki.
TURKI menolak keras seruan politisi Israel dan kabinet Negeri Zionis itu untuk menganeksasi Tepi Barat Palestina.
Peran penting Turki dalam menjaga stabilitas kawasan, khususnya dalam menanggapi agresi Rusia di Ukraina dan upaya mencapai gencatan senjata.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin menyatakan kesiapan untuk melanjutkan putaran ketiga pembicaraan damai dengan Ukraina. Kemungkinan pertemuan digelar di Istanbul, Turki.
PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan mengapresiasi kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Iran yang dicapai melalui upaya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Senator Parlemen Turki, Av Serkan Bayram bersama delegasi berkunjung ke Kalimantan Tengah, Sabtu (14/6).
Para ilmuan baru-baru ini telah menemukan virus corona baru pada kelelawar di Brasil yang memiliki kemiripan dengan virus MERS yang dikenal mematikan.
Hal itu meningkatkan kemungkinan bahwa virus tersebut suatu hari nanti dapat menyebar ke manusia, demikian yang dilaporkan para peneliti Tiongkok.
Pemberian berbagai bansos diperlukan untuk menjaga daya beli masyarakat.
“Saya beserta jajaran anggota DPRD DKI Jakarta turut berduka cita sedalam-dalamnya atas berpulang ke Rahmatullah sahabat, rekan kerja kami Hj. Umi Kulsum."
Para peneliti melengkapi setiap relawan dengan pelacak kontak untuk merekam rute mereka di arena dan melacak jalur aerosol, partikel kecil yang dapat membawa virus.
Mensos Juliari berharap bantuan ini berdampak signifikan terhadap perputaran perekonomian lokal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved