Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

AS dan Inggris Keluarkan Travel Warning ke Timur Laut India

Melalusa Susthira K
14/12/2019 15:16
AS dan Inggris Keluarkan Travel Warning ke Timur Laut India
Pendemo di India terkait pengesahan UU Kewarganegaraan(AFP/Sajjad Hussain)

PEMERINTAH Amerika Serikat (AS) dan Inggris mengeluarkan travel warning atau peringatan bagi warganya yang hendak atau sedang melakukan perjalanan ke negara bagian di timur laut India. Travel warning itu dikeluarkan menyusul demonstrasi lebih besar yang diperkirakan akan berlangsung hari ini, Sabtu (14/12).

Pihak berwenang mengumumkan jam malam di Guwahati, yang terletak di negara bagian Assam, akan ditingkatkan mulai pukul 09.00 pagi hingga pukul 16.00 pada Sabtu (14/12). Namun, beberapa kelompok demonstran berencana menentang jam malam tersebut dengan melancarkan demonstrasi yang lebih besar pada sore dan malam hari ini.

Tidak ada insiden besar yang dilaporkan terjadi di Guwahati pada Jumat (13/12) malam. Guwahati menjadi pusat demonstrasi mematikan yang menewaskan dua orang dan 26 demonstran lain dirawat di rumah sakit. Hal ini usai polisi menembakkan peluru hampa dan tajam ke arah demonstran pada Kamis (12/12).

Sebelumnya, RUU Amendemen Kewarganegaraan (CAB) yang ditandatangani menjadi Undang-Undang oleh Presiden India Ram Nath Kovind pada Kamis (12/12) malam, memungkinkan permohonan kewarganegaraan imigran dari tiga negara tetangga yakni Bangladesh, Afghanistan dan Pakistan. Proses bisa dipercepat bagi mereka yang beragama Hindu, Sikhisme, Budha, Jainisme, Parsi dan Kristen.

Baca juga: Presiden India Sahkan RUU Kewarganegaraan Kontroversial Jadi UU

UU Amendemen Kewarganegaraan yang mengecualikan pemeluk Islam dinilai sebagai bagian dari agenda nasionalis Hindu oleh PM India Narendra Modi guna memarginalkan pemeluk agama Islam di India.

Banyak masyarakat India khawatir undang-undang baru ini akan memberikan kewarganegaraan kepada sejumlah besar imigran dari Bangladesh dan akan mengambil lapangan pekerjaan mereka serta melemahkan budaya lokal.(AFP/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya