Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
PARLEMEN Eropa memutuskan tidak meratifikasi kesepakatan Brexit baru sampai majelis legislatif Inggris melakukannya. Ini bisa saja berarti para anggota Parlemen Inggris akan membalik kesepakatan pekan ini saat Parlemen Eropa duduk di Strasbroug.
"Parlemen Eropa akan menjadi 'aktor' terakhir yang memiliki suara pada kesepakatan Brexit. Kita akan mengikuti pemeriksaan dari Parlemen Inggris dan menyetujui perjanjian," kata juru bicara Parlemen Eropa David Sassoli dilansir dari AFP, Selasa (22/10).
Dia menambahkan komite urusan konstitusional Parlemen Eropa saat ini akan memeriksa kesepakatan tersebut. Sassoli melanjutkan diskusi akan lebih banyak dilakukan pada Kamis (24/10) mendatang.
"Kami berada di jalur yang benar. Kami melakukan tugas dan akan bertemu lagi pada Kamis mendatang untuk membahas kemajuan terbaru," imbuhnya.
Baca juga: Johnson Kirim Surat Perpanjangan, Brexit Kembali Ditunda
Ketua Komite Parlemen Brexit Guy Verhofstadt, sebelumnya, mengonfirmasi menunggu ratifikasi Ingris juga akan dapat menjadi sarana untuk pemimpin partai.
"Sekarang tergantung pada Parlemen Inggris untuk membuat pilihan mereka," katanya.
Parlemen Eropa telah menandatangani persetujuan perjanjian antara Inggris dan eksekutif Uni Eropa pada pertemuan puncak di Brussel, pekan lalu.
Namun, ada beberapa anggota parlemen Inggris menentang upaya Perdana Menteri Boris Johnson untuk meratifikasi kesepakatan dengan cepat.
Pekan lalu, PM Johnson mengungkapkan telah membuat perjanjian baru dan sudah disepakati dengan Uni Eropa. Perjanjian kali ini menghapus klausul kontroversial, yang dinilai sejumlah kritikus dapat membuat Inggris tetap terikat dengan aturan bea cukai UE untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.
Irlandia Utara akan tetap berada di bawah serikat bea cukai Inggris di bawah perjanjian baru. Namun, nantinya, tetap akan ada pemeriksaan bea cukai untuk sejumlah barang yang menuju Irlandia dan pasar tunggal UE.
PM Johnson dan timnya berusaha merayu sejumlah pemberontak dari Partai Buruk, mantan Konservatif dan juga Brexiteer agar perjanjian Brexit dapat diloloskan parlemen.
Seperti sebelumnya, PM Johnson mengulangi kembali tekadnya bahwa Brexit akan tetap terjadi pada 31 Oktober mendatang, dengan atau tanpa perjanjian.
Brexit, atau Britain Exit, adalah istilah untuk keluarnya Inggris dari keanggotaan UE. Isu ini bergulir usai digelarnya referendum Brexit pada 2016. (Medcom/OL-2)
Solusi dua negara dianggap tetap menjadi cara terbaik untuk mewujudkan kenegaraan Palestina.
KELOMPOK antipendudukan Yahudi-AS, IfNotNow, memprotes perang dan krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Jalur Gaza, Palestina, di luar Hotel Trump International, New York City.
Anak-anak yang mengalami kondisi medis berat ini akan dipindahkan ke luar Gaza.
DUNIA semakin bersatu untuk mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina, terutama dari negara Barat.
Syahganda berpendapat langkah tegas Macron dan Starmer itu harus apresiasi, dan Presiden Prabowo Subianto perlu mengekspresikan penghargaan positif itu secara terbuka.
LANGKAH sejumlah negara seperti Prancis dan Inggris yang mulai menunjukkan keseriusan untuk mengakui Palestina dinilai sebagai perkembangan penting.
Produk-produk Indonesia yang memiliki keunggulan seperti TPT, produk perikanan, makanan olahan, serta minyak sawit dan turunannya, termasuk biodiesel, akan langsung menikmati tarif 0%.
dengan kesepakatan dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA), tidak ada lagi hambatan ekspor sawit Indonesia ke pasar Eropa
INDONESIA terus mendorong penguatan hubungan kerja sama yang inklusif dan saling menguntungkan dengan Uni Eropa. Penerapan kebijakan visa cascade schengen
Uni Eropa menyampaikan bahwa dana dalam program Fasilitas Ukraina akan dikurangi dari €4,5 miliar.
SEJUMLAH negara anggota Uni Eropa tengah mengajukan permohonan pinjaman puluhan miliar euro ke Uni guna membeli senjata bagi Ukraina.
Uni Eropa resmi mengesahkan salah satu paket sanksi paling keras terhadap Rusia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved