Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Parlemen Eropa Tunggu Langkah Inggris Terkait Brexit

Marcheilla Ariesta
22/10/2019 09:00
Parlemen Eropa Tunggu Langkah Inggris Terkait Brexit
Aktivis anti-Brexit memegang spanduk di luar gedung parlemen Inggris.(AFP/ISABEL INFANTES)

PARLEMEN Eropa memutuskan tidak meratifikasi kesepakatan Brexit baru sampai majelis legislatif Inggris melakukannya. Ini bisa saja berarti para anggota Parlemen Inggris akan membalik kesepakatan pekan ini saat Parlemen Eropa duduk di Strasbroug.

"Parlemen Eropa akan menjadi 'aktor' terakhir yang memiliki suara pada kesepakatan Brexit. Kita akan mengikuti pemeriksaan dari Parlemen Inggris dan menyetujui perjanjian," kata juru bicara Parlemen Eropa David Sassoli dilansir dari AFP, Selasa (22/10).

Dia menambahkan komite urusan konstitusional Parlemen Eropa saat ini akan memeriksa kesepakatan tersebut. Sassoli melanjutkan diskusi akan lebih banyak dilakukan pada Kamis (24/10) mendatang.

"Kami berada di jalur yang benar. Kami melakukan tugas dan akan bertemu lagi pada Kamis mendatang untuk membahas kemajuan terbaru," imbuhnya.

Baca juga: Johnson Kirim Surat Perpanjangan, Brexit Kembali Ditunda

Ketua Komite Parlemen Brexit Guy Verhofstadt, sebelumnya, mengonfirmasi menunggu ratifikasi Ingris juga akan dapat menjadi sarana untuk pemimpin partai.

"Sekarang tergantung pada Parlemen Inggris untuk membuat pilihan mereka," katanya.

Parlemen Eropa telah menandatangani persetujuan perjanjian antara Inggris dan eksekutif Uni Eropa pada pertemuan puncak di Brussel, pekan lalu.

Namun, ada beberapa anggota parlemen Inggris menentang upaya Perdana Menteri Boris Johnson untuk meratifikasi kesepakatan dengan cepat.

Pekan lalu, PM Johnson mengungkapkan telah membuat perjanjian baru dan sudah disepakati dengan Uni Eropa. Perjanjian kali ini menghapus klausul kontroversial, yang dinilai sejumlah kritikus dapat membuat Inggris tetap terikat dengan aturan bea cukai UE untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.

Irlandia Utara akan tetap berada di bawah serikat bea cukai Inggris di bawah perjanjian baru. Namun, nantinya, tetap akan ada pemeriksaan bea cukai untuk sejumlah barang yang menuju Irlandia dan pasar tunggal UE.

PM Johnson dan timnya berusaha merayu sejumlah pemberontak dari Partai Buruk, mantan Konservatif dan juga Brexiteer agar perjanjian Brexit dapat diloloskan parlemen.

Seperti sebelumnya, PM Johnson mengulangi kembali tekadnya bahwa Brexit akan tetap terjadi pada 31 Oktober mendatang, dengan atau tanpa perjanjian.

Brexit, atau Britain Exit, adalah istilah untuk keluarnya Inggris dari keanggotaan UE. Isu ini bergulir usai digelarnya referendum Brexit pada 2016. (Medcom/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik