Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

PM Inggris Gagal Yakinkan Pemimpin Eropa Soal Brexit

Haufan Hasyim Salengke
17/9/2019 13:45
PM Inggris Gagal Yakinkan Pemimpin Eropa Soal Brexit
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson(AFP/Emmanuel Claude)

PERDANA Menteri Inggris Boris Johnson gagal meyakinkan para pemimpin Uni Eropa, Senin (16/9) waktu setempat, bahwa ia memiliki rencana serius untuk kesepakatan Brexit.

Di tengah kebuntuan, Johnson menolak ikut konferensi pers yang direncanakan di Luksemburg.

Sebelum berangkat untuk pembicaraan di Luksemburg, Johnson membandingkan dirinya dengan superhero raksasa Hulk. Tetapi, ketika pengunjuk rasa anti-Brexit berkumpul, ia meninggalkan Perdana Menteri Luksemburg Xavier Bettel sendirian untuk menjawab pertanyaan jurnalis.

Bettel yang tampak marah menunjuk ke podium kosong di depan bendera Inggris di sampingnya, tempat Johson seharusnya berdiri menghadapi pertanyaan pers.

Ia memperingatkan Inggris telah gagal menemukan cara yang kredibel untuk menghidupkan kembali kesepakatan Brexit.

Baca juga: Proposal Brexit Johnson Ditolak Uni Eropa

"Sudah waktunya untuk berhenti berbicara dan bertindak," ujarnya kepada Johnson yang tidak ada.

"Saat ini, saya hanya memiliki satu perjanjian Brexit di atas meja dan itu adalah perjanjian tahun lalu," kata Bettel. "Tidak ada perubahan. Tidak ada proposal konkret untuk saat ini di atas meja dan saya tidak akan memberikan persetujuan untuk ide-ide."

Setelah pembicaraan singkat dengan Johnson, Bettel menuju ke Paris untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Dia memperingatkan para pemimpin UE agar tidak akan menunda Brexit setelah 31 Oktober jika Inggris tidak segera mengajukan saran tertulis.

"Perpanjangan hanya pilihan jika menyajikan tujuan," ia memperingatkan.

Adapun Johnson, begitu dia aman dari kerumunan kecil warga Inggris Luksemburg yang berkumpul di luar kantor Bettel untuk melancarkan aksi protes yang berisik, membuat pernyataan singkat kepada stasiun televisi Inggris.

"Jelas akan ada banyak kebisingan dan saya pikir poin kami mungkin telah tenggelam," protesnya.

Johson bersikeras dia tidak akan pernah berusaha menunda Brexit, baik dengan kesepakatan atau tanpa kesepakatan.

Sebelumnya, ia bahkan mengatakan lebih baik 'mati di selokan' ketimbang harus menunda Brexit. (AFP/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik