Headline

Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.

Koalisi Arab Saudi Tuding Drone Penyerang Buatan Iran

Basuki Eka Purnama
17/9/2019 07:02
Koalisi Arab Saudi Tuding Drone Penyerang Buatan Iran
Fasilitas pengolahan minyak milik Aramco(AFP/FAYEZ NURELDINE)

DRONE yang digunakan untuk menyerang fasilitas minyak milik Arab Saudi adalah buatan Iran. Hal itu dikatakan koalisi pimpinan Riyadh, Senin (16/9), meningkatkan ketakutan mengenai kemungkinan konflik regional setelah Amerika Serikat (AS) mengaku siap mengambil langkah militer menanggapi serangan itu.

Serangan pada akhir pekan di Abqaiq--fasilitas pengolahan minyak terbesar di dunia--dan ladang minyak Khurais di timur Arab Saudi menyebabkan harga minyak pada Senin (16/9) naik.

Kelompok pemberontak Yaman yang didukung Iran, Huthi, mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Namun, Washington menuding Iran sebagai pihak yang bertanggung jawab dan Presiden Donald Trump menegaskan siap memberikan tanggapan keras.

Menteri Pertahanan AS Mark Esper pun menegaskan 'Negeri Paman Sam' itu tengah menyiapkan tanggapan atas serangan itu.

"Militer AS, bersama tim antarbadan, bekerja sama dengan rekan kami untuk menanggapi serangan itu dan mempertahankan perdamaian dunia yang dilanggar oleh Iran," cicit Esper.

Baca juga: Kilang Saudi Diserang AS Siap Kokang Senjata

Infrastruktur energi Arab Saudi pernah diserang sebelumnya namun tidak pernah sedahsyat ini. Serangan kali ini memangkas setengah produksi minyak Arab Saudi atau mencakup 6% produksi minyak dunia.

Koalisi pimpinan Arab Saudi yang tengah terlibat dalam perang selama lima tahun dengan Yaman menyatakan kelompok Huthi tidak berada berada di belakukan serangan itu melainkan Iran.

"Semua petunjuk yang ada memastikan senjata dalam kedua serangan itu datang dari Iran," ujar juru bicara koalisi Turki al-Maliki dalam konferensi pers di Riyadh.

Kelompok Huthi mengaku mengirimkan 10 drone ke instalasi minyak milik Arab Saudi dan Presiden Iran Hassan Rouhani menyebut serangan itu adalah aksi bela diri.

"Warga Yaman dipaksa beraksi. Aksi itu adalah aksi bela diri," ujar Rouhani di Ankara bersama Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Namun, surat kabar New York Times menyebut pemerintah AS memiliki citra satelit yang menunjukkan serangan itu berasal dari utara atau barat laut Arab Saudi.

Itu berarti, serangan itu berasal dari utara Teluk Persia--Iran atau negara tetangga mereka, Irak. (AFP/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya