Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Warga El Paso Tolak Kedatangan Trump

Fajar Nugraha
07/8/2019 12:14
Warga El Paso Tolak Kedatangan Trump
Warga El Paso berdoa untuk para korban penembakan massal di kota tersebut.(AFP/Mark RALSTON)

WARGA El Paso yang mayoritas Hispanik mengatakan kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menjauh. Hal itu terkait retorika antiimigrasi yang dilontarkan Trump.

Trump dijadwalkan singgah di kota perbatasan Texas tempat 22 orang tewas dalam penembakan massal, akhir pekan lalu.

Presiden AS itu meminta rakyat Amerika untuk mengutuk kefanatikan. Tetapi para pemimpin masyarakat mengatakan kata-katanya bertolak belakang, karena Trump kerap melontarkan cicitan rasis.

"Presiden ini, yang membantu menciptakan kebencian yang memungkinkan terjadinya tragedi pada Sabtu, seharusnya tidak datang ke El Paso," sebut Beto O'Rourke, seorang politikus Partai Demokrat dan mantan anggota Kongres yang tumbuh besar di kota itu.

"Kita tidak perlu perpecahan lagi. Kita perlu sembuh. Dia tidak punya tempat di sini,” tegas O’Rourke, seperti dikutip AFP, Rabu (7/8).

Baca juga: Komunitas Latin di Texas Salahkan Trump

Sebelum menembaki superstore Walmart di El Paso, tersangka pria bersenjata berusia 21 tahun, yang berkulit putih dan dari daerah Dallas, dilaporkan memasang tagar manifes online melawan "invasi Hispanik ke Texas."

Para kritikus menunjukkan bahwa bahasa tersebut menggemakan banyak retorika Trump di Twitter dan saat kampanye, saat ia sering menjebak para migran Hispanik sebagai bagian dari invasi.

Trump juga menyebut orang-orang Meksiko dan Amerika Tengah sebagai penjahat, anggota geng dan pemerkosa, dan menggambarkan komunitas pembuat undang-undang Afrika-Amerika pada beberapa kesempatan sebagai ‘dipenuhi’ dengan kejahatan dan kekotoran.

Anggota Kongres Veronica Escobar, yang distriknya mencakup area yang ditargetkan pria bersenjata El Paso, mendesak Trump "untuk mempertimbangkan fakta bahwa kata-kata dan tindakannya telah memainkan peran dalam hal ini. "

"Dari sudut pandang saya, dia tidak diterima di sini. Dia seharusnya tidak datang ke sini saat kita sedang berduka,” kata Escobar kepada MSNBC. "

Penasihat Presiden Kellyanne Conway menuduh Partai Demokrat mempolitisasi kesakitan akut sementara Trump berusaha "menyatukan negara, menyembuhkan negara."

Dia didukung oleh ketua Partai Republik wilayah El Paso, Adolpho Telles, yang membela kunjungan Trump tetapi mengatakan kepada CNN bahwa dia perlu lebih berhati-hati tentang bahasanya. (Medcom/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya