Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

DK PBB Minta AS dan Iran Berdialog

Basuki Eka Purnama
25/6/2019 06:46
DK PBB Minta AS dan Iran Berdialog
Duta Besar Iran untuk PBB Majid Takht Ravanchi berbicara kepada media saat DK PBB menggelar pertemuan tertutup.(AFP/Spencer Platt/Getty Images)

DEWAN Keamanan (DK) PBB, Senin (24/6), menyerukan digelarnya dialog untuk menurunkan ketegangan di kawasan Teluk. Namun, Iran menolak berdialog dengan Amerika Serikat (AS) setelah Presiden AS Donald Trump menjatuhkan sanksi baru untuk Iran.

Dalam pernyataan bersama yang disusun oleh Kuwait, DK PBB mengecam serangan terhadap tanker minyak dan menyebut aksi itu sebagai ancaman terhadap pasokan minyak dunia serta terhadap kedamaian dan keamanan dunia.

Setelah pertemuan selama dua jam, DK PBB menyepakati pernyataan yang tidak menuding Iran secara langsung namun meminta semua pihak menahan diri agar tidak terjadi konfrontasi militer.

Pernyataan dari DK PBB itu dilansir beberapa jam setelah Trump menjatuhkan sanksi baru kepada Iran dengan target pemimpin besar Iran Ayatollah Ali Khamenei dan delapan komandan Iran.

Baca juga: Iran-AS saling Serang Instalasi Penting

Saat DK PBB menggelar pertemuan tertutup, Duta Besar Iran untuk PBB Majid Takht Ravanchi mengatakan kondisi saat ini tidak tepat bagi Iran untuk berdialog dengan AS.

"Anda tidak bisa memulai dialog dengan orang yang mengancam Anda, orang yang melakukan intimidasi," ujar Ravanchi.

DK PBB mengatakan semua pihak terkait dan semua negara di kawasan harus menahan diri dan mengambil langkah untuk menurunkan ketegangan.

"Anggota DK PBB mendesak perselisihan diselesaikan secara damai dan melalui dialog," ungkap DK PBB dalam pernyataan yang didukung oleh Rusia, sekutu Iran, dan AS.

Secara terpisah, Inggris, Prancis, dan Jerman menyerukan penurunan ketegangan dan dialog dalam kondisi saling menghormati. (AFP/OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya