Headline

Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.

Kucing yang Menderita Demensia Memiliki Perubahan Otak yang Sangat Mirip dengan Manusia

Inqilaf Nur Aprilla
15/8/2025 09:56
Kucing yang Menderita Demensia Memiliki Perubahan Otak yang Sangat Mirip dengan Manusia
Ilustrasi(freepik)

TAHUKAH kamu, penelitian terbaru menunjukkan kucing yang menderita demensia mengalami perubahan otak yang mirip dengan manusia penderita Alzheimer?

Penelitian dari Universitas Edinburgh menemukan otak kucing tua menumpuk protein berbahaya, amiloid-beta. Protein ini menumpuk di sinapsis, sambungan penting antar sel saraf yang berperan dalam komunikasi otak.

Penumpukan protein ini mengganggu komunikasi antar sel saraf, sehingga menimbulkan masalah pada daya ingat, kemampuan berpikir, dan perilaku, sama seperti yang dialami pasien Alzheimer. 

Kucing tua dengan disfungsi kognitif sering memperlihatkan perilaku yang berbeda dari biasanya, seperti lebih sering mengeong terutama di malam hari, bingung atau tersesat di lingkungan yang familiar. 

Selain itu juga ada perubahan cara berinteraksi mereka dengan pemiliknya, mulai dari menjadi lebih manja hingga menarik diri.  Sebagian bahkan meninggalkan kebiasaan menggunakan kotak pasir dan buang air di sembarang tempat.

Sementara itu pola tidur-bangun mereka terganggu, dengan meningkatnya waktu tidur di siang hari dan kegelisahan di malam hari. 

Untuk memahami proses ini, para peneliti membandingkan sampel otak dari tiga kelompok kucing, yakni muda, tua tanpa demensia, dan tua dengan demensia. 

Hasilnya menunjukkan kucing tua dengan demensia memiliki endapan amiloid-beta di sinapsis yang sama seperti pada manusia dengan Alzheimer. 

Sel pendukung otak, seperti mikroglia dan astrosit, menjadi lebih aktif di area yang mengandung amiloid-beta dan melakukan pemangkasan sinaptik berlebihan yang dapat merusak memori jangka panjang.

Mikroglia cenderung menyerang sinapsis yang sudah terkontaminasi protein, sementara astrosit melakukannya lebih jarang.

“Demensia adalah penyakit yang mematikan, baik yang menyerang manusia, kucing, maupun anjing. Temuan kami soroti kemiripan yang mencolok antara demensia kucing dan penyakit Alzheimer pada manusia," ujar Dr. Robert McGeachan dari Royal (Dick) School of Veterinary Studies, University of Edinburgh, dikutip dari earth.com.

Profesor Danièlle Gunn-Moore, Ketua Pribadi Kedokteran Kucing di Sekolah Studi Kedokteran Hewan Royal (Dick) menambahkan, pemahaman ini membantu merawat kucing yang menua sekaligus memberikan wawasan bagi pengobatan Alzheimer pada manusia. 

Penelitian ini memperkuat gagasan bahwa proses berbahaya di otak manusia juga muncul pada kucing. Sehingga studi kucing dengan demensia dapat memberikan manfaat luas bagi manusia dan hewan peliharaan mereka. (earth/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya