Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
TIM ilmuwan di Johns Hopkins University berhasil mengembangkan organoid otak manusia pertama yang meniru seluruh bagian otak, lengkap dengan jaringan saraf, pembuluh darah awal, dan aktivitas listrik. Terobosan ini diharapkan membuka jalan baru dalam studi penyakit neuropsikiatri seperti autisme dan skizofrenia.
Organoid ini dinamakan multi-region brain organoid (MRBO) karena merepresentasikan berbagai bagian otak yang terhubung dan berfungsi bersama. Kebanyakan organoid sebelumnya hanya meniru satu bagian otak, seperti korteks atau batang otak. Namun, versi terbaru ini menunjukkan interaksi antarwilayah otak, mirip dengan perkembangan otak manusia pada awal kehamilan.
“Kami telah menciptakan generasi baru organoid otak,” ujar Annie Kathuria, asisten profesor di Departemen Teknik Biomedis Johns Hopkins. “Mini otak ini meniru perkembangan otak manusia dengan lebih realistis.”
Dalam prosesnya, para peneliti menumbuhkan sel saraf dari berbagai wilayah otak serta bentuk awal pembuluh darah secara terpisah. Kemudian, bagian-bagian ini disatukan menggunakan protein perekat khusus agar dapat terhubung secara biologis. Setelah menyatu, jaringan ini mulai menunjukkan aktivitas listrik, tanda koneksi saraf sudah terbentuk.
Mini otak ini mengandung sekitar 6 hingga 7 juta neuron, jauh lebih kecil dibandingkan otak manusia dewasa yang memiliki puluhan miliar neuron. Meski demikian, organoid ini mencerminkan sekitar 80% jenis sel otak yang ditemukan pada janin manusia berusia 40 hari.
Para peneliti juga mencatat tanda-tanda awal pembentukan blood-brain barrier, lapisan pelindung otak yang menyaring zat-zat dari aliran darah. Ini menambah kedekatan mini otak ini dengan sistem biologis otak manusia sebenarnya.
Model otak manusia ini dianggap sangat penting. Pasalnya model ini memungkinkan ilmuwan mengamati perkembangan penyakit mental secara langsung, yang selama ini sulit dilakukan melalui studi pada hewan atau manusia hidup.
“Saya tidak bisa meminta orang membuka otaknya hanya untuk mempelajari autisme,” kata Kathuria. “Dengan organoid ini, kami bisa melihat bagaimana gangguan berkembang, menguji pengobatan, bahkan menyesuaikan terapi bagi pasien secara individual.”
Organoid ini juga menjanjikan dalam pengujian obat eksperimental. Saat ini, sekitar 85–90% obat gagal di uji klinis tahap awal, angka yang lebih tinggi lagi untuk obat neuropsikiatri, mencapai 96% kegagalan. Salah satu penyebabnya adalah ketergantungan pada model hewan yang tidak mencerminkan kompleksitas otak manusia.
“Gangguan seperti skizofrenia, autisme, dan Alzheimer memengaruhi seluruh otak,” tambah Kathuria. “Dengan memahami apa yang keliru sejak dini, kita bisa menemukan target baru untuk terapi.” (Science Daily/Z-2)
Musik dapat berpengaruh positif terhadap stimulasi area kognitif anak, termasuk untuk pemrosesan bahasa dan suara, stimulasi ada pemikiran dan perhatian, dan koordinasi motorik.
Musik berpengaruh positif terhadap stimulasi area kognitif anak, termasuk untuk pemrosesan bahasa dan suara, stimulasi yang berfokus pada pemikiran dan perhatian, dan koordinasi motorik.
Ilmuwan menjelaskan bagaimana neuron menyimpan kenangan secara tersebar, mengapa kita tidak mengingat semua detail, dan bagaimana memori berevolusi.
Peneliti Johns Hopkins menemukan lebih dari 200 jenis protein di temukan di otak tikus tua yang mengalami penurunan kognitif.
Saat ini terdapat 160 kasus Multiple Sclerosis di Indonesia pada 2020, sementara prevalensi MS di Indonesia diperkirakan antara 1-5 penyintas per 100.000 penduduk.
Universitas di Negara Bagian Maryland itu mencatat 75.423 kematian dan 1.245.622 kasus.
Penghitungan berjalan universitas yang berbasis di Maryland itu mencatat 50.031 kematian dan 870.468 kasus di ‘Negeri Paman Sam’.
Data universitas menujukkan 190.303 kematian, sementara jumlah kasus dan pasien yang pulih masing-masing naik menjadi 2.708.590 dan 737.857.
Negara Bagian New York, negara yang paling terpukul di Amerika, melaporkan lebih dari 258.000 kasus, lebih banyak daripada negara lain di dunia kecuali Amerika Serikat.
Data Universitas Johns Hopkins menunjukkan perlambatan penyebaran infeksi saat kawasan ini melihat 1.712 kasus baru hari ini dibandingkan 2.055 sehari sebelumnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved