Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Studi: Korban Kematian Covid-19 AS Melebihi 75.000

Haufan Hasyim Salengke
08/5/2020 14:27
Studi: Korban Kematian Covid-19 AS Melebihi 75.000
Perawat Karen Hayes memberikan perawatan kepada pasien covid-19 di Harborview Medical Center di Seattle, Washington, Kamis (7/5).(AFP/Karen Ducey )

JUMLAH korban tewas karena infeksi virus korona baru (covid-19) di Amerika Serikat (AS) telah melampaui angka 75.000, menurut data Kamis (7/5) yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins.

Universitas di Negara Bagian Maryland itu mencatat 75.423 kematian dan 1.245.622 kasus.

AS masih memimpin dalam jumlah kasus dan kematian akibat virus sangat menular itu di seluruh dunia. Inggris mencatat 30.689 kematian, diikuti oleh Italia dengan 29.958 kematian.

Hampir 190.000 pasien telah pulih di AS, menurut data tersebut.

New York adalah negara bagian yang terparah dengan 26.130 kematian dan lebih dari 327.000 kasus, diikuti oleh New Jersey dengan 8.801 kematian dan lebih dari 133.000 kasus.

Baca juga: Lockdown Mau Dicabut, Kasus Covid-19 di Pakistan Malah Melonjak

Sebagian besar kematian terjadi beberapa hari setelah Presiden Donald Trump mengatakan AS dapat mengalami hingga 100.000 kematian akibat infeksi virus korona baru.

"Dulu saya mengatakan 65.000, dan sekarang saya mengatakan 80 (ribu) atau 90 (ribu) dan naik dan naik dengan cepat," kata Trump pada Minggu lalu.

Pada pertengahan April, dia menyebut hingga 65.000 orang bisa meninggal karena pandemi covid-19, angka yang lebih rendah dari perkiraan para ahli Gedung Putih.

Pada akhir Maret, dokter yang memimpin tim tanggap covid-19 Gedung Putih, Deborah Birx, menyajikan model untuk jumlah kematian yang potensial.

Model menunjukkan antara 100.000 dan 240.000 oranhg bisa meninggal jika AS mengikuti pedoman sosial dan kesehatan masyarakat. Tanpa intervensi apa pun, ia memperkirakan 1,5 hingga 2 juta kematian. (AA/A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya