Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
KETIKA jumlah kematian global akibat virus corona melewati angka 172.000 jiwa, tren di negara-negara anggota ASEAN tampaknya melambat, dengan hanya 39 kematian yang tercatat dalam 24 jam terakhir.
"Bahkan tingkat deteksi kasus baru telah melambat dari hari sebelumnya. Kawasan ASEAN mengalami 39 kematian baru pada Selasa, 21 lebih sedikit dari pada Senin," demikian dilansir data Universitas Johns Hopkins.
Data Universitas Johns Hopkins menunjukkan perlambatan penyebaran infeksi saat kawasan ini melihat 1.712 kasus baru hari ini dibandingkan 2.055 sehari sebelumnya.
Ada sedikit peningkatan dalam tingkat tes covid-19 yang dilakukan di kawasan tersebut.
Baca juga: Kepala LSM yang Bertemu PM Pakistan Positif Covid-19
Datan Universitas Johns Hopkins juga menunjukkan lebih dari 82.000 tes dilakukan di wilayah itu dalam 24 jam terakhir, dengan perhitungan mencapai 685.594.
"Sejauh ini ada total 31.818 kasus di kawasan ini. Kasus tertinggi tercatat di Singapura sebanyak 9,125 kasus dan 11 kematian, Indonesia dengan 7.135 kasus dan 616 kematian, dan Filipina sebanyak 6,599 kasus dengan 437 kematian," tambahnya.
Perkembangan positif dialami Laos (19 kasus), Vietnam (268 kasus), dan Kamboja (122 kasus) yang hingga saat ini belum mengalami korban yang meninggal. (A-2)
Hari Hepatitis Sedunia dirayakan setiap tanggal 28 Juli sebagai aksi global untuk menunjukkan perhatian terhadap hepatitis yang masih menjadi risiko besar bagi kesehatan masyarakat.
Varian baru virus SARS-CoV-2 yang dikenal dengan nama Nimbus atau varian NB.1.8.1 mulai menarik perhatian dunia setelah penyebarannya meningkat di sejumlah negara Asia.
PARA ilmuwan di Tiongkok telah menemukan sejumlah virus baru yang belum pernah terlihat sebelumnya pada kelelawar yang hidup di dekat manusia.
Peneliti di Tiongkok menemukan 20 virus baru di ginjal kelelawar Yunnan, dua di antaranya mirip dengan virus mematikan Nipah dan Hendra.
HPV itu ada banyak jenisnya, inkubasinya, dan gejalanya. Tidak semua virus HPV bisa memicu kanker serviks. Sebagian hanya memiliki gejala seperti kutil dan menghilang dengan sendirinya.
Para ilmuan mendalami sistem imunitas yang dimiliki kelelawar untuk mengatasi virus.
Para ilmuan baru-baru ini telah menemukan virus corona baru pada kelelawar di Brasil yang memiliki kemiripan dengan virus MERS yang dikenal mematikan.
Hal itu meningkatkan kemungkinan bahwa virus tersebut suatu hari nanti dapat menyebar ke manusia, demikian yang dilaporkan para peneliti Tiongkok.
Pemberian berbagai bansos diperlukan untuk menjaga daya beli masyarakat.
“Saya beserta jajaran anggota DPRD DKI Jakarta turut berduka cita sedalam-dalamnya atas berpulang ke Rahmatullah sahabat, rekan kerja kami Hj. Umi Kulsum."
Para peneliti melengkapi setiap relawan dengan pelacak kontak untuk merekam rute mereka di arena dan melacak jalur aerosol, partikel kecil yang dapat membawa virus.
Mensos Juliari berharap bantuan ini berdampak signifikan terhadap perputaran perekonomian lokal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved