Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DOKTER spesialis anak lulusan Universitas Udayana Jessica Sugiharto mengingatkan orangtua untuk memenuhi vaksin anak, termasuk yang primer dan tambahan, demi menjaga kesehatan dan membentuk imunitas tubuh terhadap beragam penyakit
Salah satu vaksin primer yang perlu diberikan kepada anak, kata Jessica, dikutip Kamis (24/7), adalah DPT, yang bisa diberikan di usia 2-4 bulan dan dosis tambahan di usia 18 bulan, usia prasekolah lima tahun, dan usia sekolah 10 hingga 12 tahun.
Fungsi vaksin itu adalah untuk melindungi anak dari tiga penyakit yaitu difteri, pertusis atau batuk 100 hari, dan tetanus.
Setelah tiga dosis primer diberikan, proteksi terhadap infeksi bakteri mampu melindungi anak antara lain dari pertusis sebesar 85%.
Dosis tambahan vaksin DPT akan membuat imunitas tetap terjaga. Jika dosis tambahan tidak diberikan pada usia sekolah, proteksi
akan menurun hingga lima sampai 10 tahun.
Selain vaksin primer, yang wajib diberikan, orangtua juga bisa mempertimbangkan memberikan vaksinasi tambahan, misalnya vaksin influenza.
"Vaksin pertama yang lebih berfokus pada penyakit pernapasan misalnya vaksin influenza yang bisa diberikan mulai usia enam bulan dan bisa diberikan booster (penguat) setiap tahun," ujar Jessica.
Vaksinasi influenza, kata dia, mampu melindungi anak dari virus tipe A dan tipe B dan menunjukkan efektivitas sekitar 6-12 bulan. Vaksin tersebut bisa dilakukan setidaknya setahun sekali karena virus influenza kerap bermutasi.
Vaksinasi tambahan kelompok selanjutnya adalah perlindungan terhadap saluran cerna yang diakibatkan lingkungan misalnya melalui makanan, tangan, kotoran dan lainnya, antara lain dengan vaksinasi hepatitis A yang diberikan mulai dari usia satu tahun. Dosis selanjutnya diberikan pada usia enam hingga 18 bulan setelah dosis pertama, untuk melindungi tubuh dari infeksi virus hepatitis A yang menyerang hati.
Vaksin hepatitis A memberikan perlindungan mencapai 95% untuk satu dosis, dan 100% melindungi selama 20 tahun dan untuk dua dosis sehingga tidak perlu booster ulang karena imunitas telah tercapai dengan baik.
Vaksin tambahan lain yang bisa diberikan adalah MMR untuk memberikan perlindungan terhadap campak, gendongan, dan rubella.
Vaksin MMR bisa diberikan ketika anak berusia 15 bulan, sementara dosis tambahan bisa diberikan dalam rentang 5 sampai 7 tahun setelah dosis pertama
Setelah pemberian dua dosis, lanjut dia, perlindungan pada penyakit tersebut mampu mencapai 10 hingga 20 tahun. (Ant/Z-1)
Peringatan Hari Anak Nasional merupakan bentuk nyata dari penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki peran strategis.
Pengawasan orangtua kepada anak saat mengakses gadget dibutuhkan agar anak bisa memahami batasan akses ke jenis-jenis konten yang sesuai untuk usia mereka.
Stimulasi sensorik sendiri melibatkan penggunaan panca indra anak mulai dari penglihatan hingga sentuhan sehingga anak bisa memahami dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Anak yang terpapar lagu-lagu dari lingkungannya perlu bimbingan orangtua untuk mengarahkan referensi musik yang lebih sesuai kepada anak dan menikmatinya bersama.
Kesulitan meregulasi emosi dan impulsivitas bisa menjadi salah satu faktor seorang anak dalam kenakalan yang akhirnya berujung pada tindak kriminal.
Tinggi badan anak dari keluarga perokok lebih pendek 0,34 cm dibanding anak dari keluarga tidak merokok.
Ternyata kebiasaan mengakses gadget ini malah membuat pola makan anak menjadi tidak teratur, anak cenderung tidak menyadari rasa lapar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved