Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Bergerak Atasi Sampah di Lingkungan maupun di Media Sosial

M Iqbal Al Machmudi
18/6/2025 05:16
Bergerak Atasi Sampah di Lingkungan maupun di Media Sosial
Founder Trash Ranger Indonesia Dimas Dwi Pangestu memberikan pemaparan saat melakukan kunjungan ke kantor Media Indonesia di Kedoya, Kebon Jeruk, Jakarta, Selasa (17/6/2025).(MI/M Zen)

Sampah menjadi masalah yang meresahkan dan tidak kunjung berhenti. Sayangnya isu sampah bukan hanya ada di kehidupan nyata atau lingkungan tapi juga ada di media sosial karena banyak konten-konten yang dianggap sebagai 'sampah'.

Direktur Pemberitaan Media Indonesia Abdul Kohar mengatakan Media Indonesia bermain di ruang-ruang yang selama ini oleh sebagian orang dianggap sebagai tempat penampungan "sampah" karena isinya banyak yang menebar kebencian, berita bohong atau hoaks, saling sindir, saling benci, saling maki yakni media sosial. Media Indonesia harus hadir di situasi seperti itu dengan tujuan untuk menghilangkan sampah-sampah. 

"Kawan-kawan punya keresahan terhadap sampah dalam pengertian yang sesungguhnya, kami juga punya keresahan terhadap sampah yang ada di media sosial," kata Kohar dalam acara temu media dengan Trash Ranger Indonesia di Komplek Kedoya Jakarta Barat, Selasa (17/6).

Oleh karena itu Media Indonesia masuk di dalamnya untuk memberikan warna agar media sosial tidak dijejali dan tidak disesaki dengan sampah-sampah. Media Indonesia masuk dengan konten-konten yang ditampilkan secara menarik dan baik.

Di kehidupan nyata atau di lingkungan sekitar masalah sampah datang setiap harinya mulai dari sampah makanan, medis, pakaian, plastik, dan sebagainya yang sulit terurai bahkan berbahaya bagi tanah, laut, maupun lingkungan sekitar.

Maka dibutuhkan aksi yang bergerak untuk mengatasi masalah sampah tersebut. Salah satu aksi atasi sampah dilakukan oleh sekelompok anak muda yang tergabung dalam Trash Ranger Indonesia.

"Kedatangan teman-teman dari Trash Ranger Indonesia ini adalah bagian dari kami untuk memupuk kolaborasi dengan berbagai komunitas, berbagai mereka yang punya saham penting di Republik Indonesia," ungkap Kohar.

"Inisiatif-inisiatif semacam ini yang menurut saya penting untuk dikolaborasi, penting untuk dikenal oleh publik secara umum. Kita sudah terlalu banyak hal yang tak macem, tidak bergerak, karena tidak ada yang berani bergerak atau tidak ada yang mau bergerak," sambungnya.

Dengan banyaknya sampah di dunia maya maupun di dunia nyata Media Indonesia berkolaborasi dengan Trash Ranger Indonesia mengajak masyarakat memiliki kesadaran dan tanggung jawab yang sama mengatasi masalah sampah.

"Indonesia tidak kekurangan orang baik, tidak kekurangan orang peduli, tidak kekurangan orang yang siap untuk bergerak bagi kebaikan. Media Indonesia siap untuk mewartakan, menyampaikan ini kepada siapapun," ungkapnya. (H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya