Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Air Kelapa Disebut Bisa Cegah Batu Ginjal, Ini Faktanya

Basuki Eka Purnama
03/6/2025 05:44
Air Kelapa Disebut Bisa Cegah Batu Ginjal, Ini Faktanya
Ilustrasi(Freepik)

BATU ginjal merupakan salah satu gangguan paling umum dalam sistem saluran kemih, baik pada manusia maupun hewan kesayangan. 

Pakar Biomedis IPB University Rini Madyastuti Purwono mengungkapkan, batu ginjal menempati urutan ketiga dalam masalah sistem urinari dan kasusnya cenderung berulang dalam kurun waktu 5 hingga 10 tahun setelah kejadian pertama.

"Batu ginjal terbentuk dari akumulasi massa kristal dalam kondisi jenuh yang berlangsung lama di sistem urinari. Kristal ini dapat mengandung berbagai senyawa organik maupun anorganik seperti kalsium, magnesium, fosfat, dan sel-sel yang luruh," ucap Rini.

Menurutnya, keberulangan kasus ini menjadikan manajemen pencegahan sebagai langkah yang harus diprioritaskan. 

MI/HO--Pakar Biomedis IPB University Rini Madyastuti Purwono

Ia menyebutkan, ukuran massa batu ginjal yang besar dapat menyebabkan nyeri hebat bahkan hingga pingsan akibat obstruksi (penyumbatan) di saluran urine.

Proses pembentukan batu ginjal atau urolithiasis sangat kompleks yang melibatkan ketidakseimbangan antara agen promotor seperti hiperkalsiuria, hiperfosfatemia, dan hipomagnesemia, serta faktor pH urine yang memengaruhi jenis batuan yang terbentuk. 

Suasana asam, kata Rini, cenderung membentuk batu kalsium oksalat, sementara suasana basa memicu terbentuknya batu jenis struvite, biasanya terkait dengan infeksi.

Dalam penelitian terbaru, air kelapa terbukti memiliki potensi besar sebagai agen alami pencegahan pembentukan batu ginjal. 

Air kelapa mengandung magnesium, fosfat, kalium, sitrat, dan antioksidan yang berperan aktif dalam menghambat proses nukleasi hingga agregasi kristal penyusun batu ginjal.

"Magnesium dalam air kelapa mampu bersaing dengan kalsium untuk membentuk magnesium oksalat yang lebih mudah larut. Fosfat juga membantu membentuk senyawa yang larut, mencegah kristal membesar," terang Rini, yang juga sebagai dosen Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB University.

Ia menambahkan, kandungan kalium dan sitrat dalam air kelapa dapat membantu mengubah suasana urine dari asam menjadi basa, yang menguntungkan dalam pencegahan batu ginjal tipe kalsium oksalat. 

Selain itu, efek diuretik dari air kelapa meningkatkan volume urine sehingga mengencerkan konsentrasi mineral pembentuk batu.

Dalam uji praklinik yang dilakukan menggunakan hewan coba, pemberian air kelapa secara ad libitum menunjukkan hasil signifikan. 

Parameter seperti kadar Blood Urea Nitrogen (BUN) dan kreatinin menurun, kerusakan nefron lebih rendah, serta tidak ditemukan endapan kristal dalam tubulus ginjal.

"Ini menjadi bukti kuat bahwa air kelapa dapat mencegah kekambuhan batu ginjal, terutama bila dikonsumsi rutin satu hingga dua cangkir per hari," katanya.

Selain air kelapa, rebusan daun alpukat juga menunjukkan efek serupa. Ekstraknya bekerja sebagai diuretik dan antioksidan yang membantu mencegah agregasi kristal serta memperbaiki jaringan ginjal yang mengalami lesi.

Meski demikian, Rini mengatakan bahwa manajemen alami hanya efektif untuk pencegahan atau batu berukuran kecil. 

"Untuk batu ginjal berukuran besar, penanganan tetap harus melalui prosedur medis seperti operasi atau terapi Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) di rumah sakit," pungkasnya. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya