Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
BATU ginjal merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi ketika mineral dan garam mengendap di dalam ginjal, membentuk kristal keras. Batu ginjal dapat terbentuk pada salah satu atau kedua ginjal.
Saat masih berada di dalam ginjal, sering kali batu ginjal tidak menimbulkan gejala. Jika ukurannya kecil seperti butiran pasir, batu tersebut dapat keluar dari tubuh melalui urine tanpa menimbulkan rasa sakit. Namun, ketika ukuran batu cukup besar dan bergerak melalui ureter, hal ini dapat menyebabkan penyumbatan yang sangat menyakitkan.
Saat batu ginjal bergerak dari ginjal ke ureter, hal ini dapat menyebabkan rasa sakit yang sangat parah di punggung atau perut bagian bawah. Nyeri ini sering kali datang secara tiba-tiba dan dapat berpindah-pindah.
Baca juga : Air Kelapa Dapat Berbahaya jika Dikonsumsi Orang dengan Kondisi Tertentu
Batu ginjal dapat menyumbat ureter, menghambat aliran urine dari ginjal ke kandung kemih. Penyumbatan ini bisa menyebabkan ginjal membengkak dan meningkatkan risiko infeksi.
Penyumbatan oleh batu ginjal dapat menyebabkan bakteri berkembang biak dalam urine yang terperangkap, sehingga menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK).
Pergerakan batu ginjal melalui ureter dapat menyebabkan iritasi dan pendarahan yang terlihat sebagai darah dalam urine.
Baca juga : Yuk Mengenal Batu Ginjal dan Cara Pengobatannya
Nyeri yang parah akibat batu ginjal sering disertai dengan mual dan muntah karena sistem pencernaan bereaksi terhadap rasa sakit.
Jika batu ginjal menyebabkan penyumbatan yang berlangsung lama, hal ini bisa merusak ginjal dan mengurangi fungsinya secara permanen.
Batu ginjal yang dekat dengan kandung kemih atau uretra dapat menyebabkan nyeri saat buang air kecil.
Baca juga : Hati-hati! Ini 12 Gejala dari Penyakit Ginjal
Batu ginjal dapat menyebabkan perasaan ingin buang air kecil terus-menerus dan lebih sering, meskipun hanya sedikit urine yang keluar.
Meskipun batu ginjal dapat terjadi pada siapa saja, ada beberapa kebiasaan yang dapat meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal.
a. Kurangnya asupan cairan dalam tubuh.
Baca juga : Nyeri Pinggang Akibat Kanker Ginjal Atau Batu Ginjal Sulit Dibedakan
b. Kurang asupan kalsium.
c. Diet tinggi garam dan gula.
d. Konsumsi makanan kaya oksalat dalam jumlah besar (kacang, bayam, cokelat, dan jenis teh tertentu).
e. Mengonsumsi minuman bersoda dengan kadar gula tinggi.
f. Terlalu banyak asupan protein.
g. Kekurangan sitrat, suatu zat yang membantu mencegah pembentukan batu.
h. Riwayat kesehatan keluarga.
Untuk membantu mengeluarkan batu ginjal, ada beberapa minuman yang bisa dikonsumsi. Berikut lima minuman yang efektif dalam membantu menghancurkan batu ginjal.
Mengonsumsi cukup air setiap hari ialah cara paling sederhana dan efektif untuk mencegah dan mengeluarkan batu ginjal. Studi dari National Library of Medicine menyarankan agar seseorang mengonsumsi cukup air untuk menghasilkan sekitar dua liter urine setiap hari.
Menambahkan perasan lemon ke dalam air dapat membantu mencegah pembentukan batu kalsium pada ginjal. Lemon mengandung sitrat yang membantu memecah batu kecil agar lebih mudah dikeluarkan.
Menurut studi dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, jus lemon sangat efektif dalam pencegahan batu ginjal.
Daun kemangi, yang sering dijadikan sayur lalapan di Indonesia, ternyata juga efektif untuk mengatasi batu ginjal. Studi dari Saudi Journal of Biological Sciences pada 2020 menunjukkan bahwa jus kemangi mengandung antioksidan dan sifat antiinflamasi yang mendukung fungsi ginjal.
Hasil ini diperoleh dari uji coba pada tikus. Karenanya, lebih banyak penelitian diperlukan untuk mengonfirmasi manfaatnya pada manusia.
Jus seledri dikenal karena kemampuannya menghilangkan racun yang berkontribusi pada pembentukan batu ginjal. Seledri juga membantu meningkatkan produksi urine yang dapat membantu membersihkan ginjal.
5. Cuka apel.
Cuka apel mengandung asam asetat yang dapat membantu melarutkan batu ginjal. Mengonsumsi cuka apel yang dicampur dengan air dapat membantu memecah batu ginjal dan mengurangi rasa sakit.
Dengan menghindari kebiasaan yang dapat memicu terbentuknya batu ginjal dan mengonsumsi minuman yang dapat membantu mengeluarkan batu ginjal, Anda dapat menjaga kesehatan ginjal dan mencegah masalah yang lebih serius di kemudian hari. (Z-2)
Air kelapa mengandung magnesium, fosfat, kalium, sitrat, dan antioksidan yang berperan aktif dalam menghambat proses nukleasi hingga agregasi kristal penyusun batu ginjal.
Demam berulang yang tidak disertai batuk dan pilek bisa jadi mengindikasikan adanya gangguan ginjal pada anak.
Pengaruh positif ini berasal dari meningkatnya jumlah bakteri baik dalam usus, yang mampu mencegah masuknya racun ke sirkulasi darah dan memperlambat kerusakan pada organ.
Penyakit ginjal merupakan faktor genetik yang pencetusnya belum bisa diketahui secara pasti namun bisa diperiksa secara detail.
Temukan 5 vitamin penting yang dapat membantu menjaga kesehatan ginjal secara alami. Dapatkan informasi lengkap tentang manfaat, sumber alami, dan tips aman konsumsinya di sini.
SUNGAI adalah indikator kemajuan. Pemulihan dan penataan aliran sungai merupakan pekerjaan strategis, karena menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
Kerusakan ginjal bisa memberi dampak kesehatan serius bagi organ tubuh lainnya seperti jantung, hati, dan bahkan otak.
Menurut laporan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tahun 2020, beberapa wilayah di Indonesia akan mengalami kelangkaan atau krisis air bersih pada 2045.
Batu ginjal terbentuk dari endapan mineral, garam, dan zat sisa lainnya yang mengkristal akibat kebiasaan kurang minum.
Sebuah studi mengungkap air mungkin terbentuk jauh lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya, hanya 100-200 juta tahun setelah Big Bang.
Sebuah penelitian terbaru mengungkap air sudah mulai terbentuk di alam semesta lebih awal dari yang diperkirakan, hanya 100-200 juta tahun setelah Big Bang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved