Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
PENYAKIT ginjal seringkali merajalela tanpa disadari, mengintai tanpa meninggalkan jejak yang jelas. Namun, meskipun tanpa gejala yang terlihat ginjal yang bermasalah dapat menyebabkan dampak serius pada kesehatan secara keseluruhan. Karena itulah, penyakit ginjal sering disebut sebagai “silent killer“.
Menurut Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kemenkes RI pada 2018, sebanyak 739.208 orang atau sekitar 3,8% masyarakat di Indonesia mengalami penyakit ginjal 'kronis'. Prevalensi ini meningkat dari data Riskesdas pada 2013 yang "hanya" 2%. Sedangkan, data Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) Global Burden of Disease (GBD) 2019 menunjukan penyakit ginjal kronik masuk ke dalam 10 besar penyakit dengan kematian tertinggi di Indonesia.
Perlu untuk diketahui bersama, ginjal merupakan salah satu organ terpenting dalam tubuh dan berfungsi untuk menyaring senyawa racun dari darah. Disamping itu ginjal memiliki beragam fungsi. Beberapa di antaranya adalah untuk menyaring dan membuang racun dalam darah, mengatur keseimbangan cairan, elektrolit, dan asam basa di dalam tubuh, serta membantu metabolisme vitamin D.
Baca juga : Peringati Hari Ginjal Sedunia, Etana Beri Edukasi untuk Masyarakat
Nah, apabila ginjal mengalami gangguan, maka fungsi-fungsi diatas tidak akan berfungsi. Akhirnya, akan menimbulkan penyakit pada ginjal, dan penyakit terdsebut ada beragam jenisnya sepert:
Tanda dan gejala yang umumnya muncul akibat gangguan pada ginjal antara lain:
Selain dari gejala yang disebutkan diatas ada pun, tanda awal gangguan ginjal yang dilansir dari beberapa sumber, sebagai berikut:
Baca juga : Finerenone, Harapan Baru Pasien Penyakit Ginjal Kronis
Tentu, berikut adalah poin-poin baru dengan penjelasan yang lebih singkat:
Pencegahan dan Pengobatan Gangguan Ginjal:
1. Rutin Berolahraga: Menjaga kebugaran tubuh.
2. Kontrol Gula Darah: Menjaga kadar gula darah tetap normal.
3. Kontrol Tekanan Darah: Menjaga tekanan darah dalam batas normal.
4. Menjaga Berat Badan Ideal: Menjaga berat badan agar tetap seimbang.
5. Minum Air Putih Secukupnya: Meminum minimal 8-10 gelas air putih setiap hari.
6. Hindari Alkohol dan Rokok: Menghindari konsumsi alkohol dan merokok.
7. Penggunaan Obat-obatan yang Aman: Tidak mengonsumsi obat anti nyeri dalam jangka panjang tanpa anjuran dokter.
1. Terapi Obat: Penggunaan obat-obatan seperti pengontrol tekanan darah tinggi, pengatur kadar kalium, pengobatan infeksi bakteri ginjal, dan diuretik sesuai dengan petunjuk dokter.
2. Perubahan Pola Hidup: Mengurangi konsumsi garam dan gula, meningkatkan asupan air putih, mengurangi alkohol dan berhenti merokok, serta meningkatkan aktivitas fisik.
3. Prosedur Cuci Darah: Dilakukan pada pasien dengan gangguan ginjal parah untuk menggantikan fungsi ginjal dalam menyaring darah dan membuang racun.
4. Operasi: Meliputi pengangkatan kista ginjal, pengangkatan batu ginjal, dan transplantasi ginjal. (Z-10)
TENAGA apoteker yang kompeten dan tersebar merata di Indonesia masih menjadi kebutuhan.
Usia baru menginjak 20-an, tapi tubuh terasa cepat pegal dan lelah? Waspadalah—bukan sekadar kelelahan biasa, ini bisa menjadi gejala gangguan metabolisme
Ubi jalar oranye kaya akan beta karoten, serat, dan kalium yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Temukan 5 manfaat utamanya di sini.
Berendam di hot tub mampu meningkatkan suhu inti tubuh lebih efektif dibandingkan duduk di sauna.
Berolahraga pagi hari memberikan banyak manfaat bagi tubuh. Simak 13 manfaatnya berikut.
Dengan vaksinasi yang tepat dan gaya hidup yang sehat, para lansia dapat menikmati masa tua yang lebih aktif, mandiri, dan penuh semangat.
Kriteria calon residien yang akan menerima transplantasi ginjal ialah mereka yang masuk dalam kondisi gagal ginjal tahap akhir, baik yang sudah atau belum menjalani dialisis.
Skrining dan deteksi dini penyakit ginjal tidak hanya akan menurunkan angka gagal ginjal dan kebutuhan terapi pengganti ginjal di Indonesia, tetapi juga mengurangi biaya pengobatan pasien.
Sebanyak 12 provinsi di Indonesia menempati posisi tertinggi dalam angka kasus Penyakit Ginjal Kronis (PGK).
Stadium awal penyakit ginjal kronik umumnya tanpa gejala. Keluhan umumnya timbul pada stadium lanjut.
Kedua pemeriksaan tersebut menjadi amat penting mengingat penyebab penyakit ginjal yang paling sering ditemukan di Indonesia berkaitan dengan diabetes dan hipertensi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved